Suara.com - Kecintaan Dian Pelangi terhadap beragam kain khas Indonesia yang diwujudkan dalam rancangan busananya, membuatnya semakin mudah melebarkan sayap hingga kancah fesyen internasional.
Baru-baru ini, Dian mendapatkan suatu kehormatan dan kesempatan untuk berpartisipasi menampilkan hasil karyanya di Amerika Serikat, dalam pagelaran busana DC Fashion Week dan New York Fashion Week.
"Saya pertama kali ke Amerika dan fashion show di sana. Untuk selanjutnya, saya ingin hadir di sana bukan sekadar fashion show, tetapi juga dapat membawa busana muslim secara rutin," ujar perempuan kelahiran 1991 ini dalam konferensi pers bertajuk Dian Pelangi Goes to USA, di Jakarta, Kamis (16/10/2014).
Dalam pagelaran busana bertajuk Washington Haute & Modesty Fashion Show ini, Dian menampilkan 25 karya terbaiknya bertema Miss Palembang in New York.
Busana-busana tersebut, menurutnya memang terinspirasi dari kota Palembang. Ia pun menampilkan busana yang terdiri dari ready-to-wear, formal, dan couture yang menampilkan keindahan songket khas kota Sriwijaya itu.
Dalam pagelaran yang digelar pada 26 September 2014 itu, Dian memadukan dengan songket dengan kain velvet dan dihiasi payet-payet. Tak ketinggalan aksesoris kuno khas Sumatera Selatan yang semakin mempercantik karyanya.
"Kebetulan Ibu saya mengoleksi beragam perhiasan kuno yang sudah langka khas Palembang. Jadi dibawa semua ke sana," ceritanya.
Tak hanya fashion show, Dian juga membawa 45 koper busana, atau sekitar 500 busana untuk ia jualkan disana.
"Semua kru ditugaskan bawa tiga koper isi baju, jilbab yang mau dijual di sana. Total ada 45 koper. Begitu pulang, sisanya tinggal dua koper saja. Mulai dari kerudung 5 dolar hingga busana yang ratusan dolar," ujarnya antusias.
Dian bercerita, banyak membawa model jaket dan long coat untuk dijualnya.