Suara.com - Aktivitas menghilangkan bulu ketiak mungkin merupakan hal yang sudah biasa dilakukan oleh tiap perempuan saat ini.
Selain karena lebih enak dipandang mata, menghilangkan bulu ketiak dapat mengurangi produksi keringat di ketiak yang dapat menyebabkan bau badan.
Saat ini, menurut dr. Gloria Novelita, SpKK, sudah tersedia beragam cara untuk menghilangkan bulu ketiak yang dipilih oleh banyak perempuan, mulai dari memakai pisau cukur, waxing hingga mencabutnya.
"Tapi yang paling banyak dipilih itu dengan memakai pisau cukur. Karena pisau cukur lebih mudah dilakukan, ekonomis dan tidak menimbulkan rasa sakit," ujarnya di Jakarta, Selasa (14/10/2014).
Menghilangkan bulu ketiak dengan mencukurnya, kata Gloria, boleh saja dilakukan, asal caranya benar dan tepat. Ketika mencukur bulu ketiak, lanjut dia, jangan dalam keadaan kering.
"Ketiak harus lembab, entah itu memakai foam, oil ataupun dibasahkan saat mandi. Karena kalau kering, dapat mningkatkan risiko iritasi," ujar Gloria.
Selain itu, pakailah alat cukur pribadi dan alat cukur tidak dalam keadaan karatan. Hal ini, tambah dia, sangat penting, agar jika terjadi luka tidak tertular atau menulari orang lain.
"Alat cukur yang karatan juga bisa menyebabkan tetanus. Jadi pakai yang masih dalam kondisi baik," terang Gloria.
Setelah selesai bercukur, sebaiknya dikeringkan dan jangan langsung memakai deodoran. "Sebaiknya, cukur saat malam hari. Agar memberi jarak 12 jam lamanya. Itu supaya tidak timbul iritasi karena fragrance deodoran setelah bercukur," imbuhnya.
Jika mengalami trauma pada kulit ketiak, hentikan pemakaian produk agar iritasi tidak semakin parah.