Gerakan "No Bra Day" yang Kontroversial

Esti Utami Suara.Com
Selasa, 14 Oktober 2014 | 13:01 WIB
Gerakan "No Bra Day" yang Kontroversial
Julia Perez membuka branya untuk peringati bulan kesadaran kanker payudara. [Instagram @juliaperrez]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bulan Oktober adalah bulannya "Kesadaran Kanker Payudara". Dan dunia berbondong-bondong melakukan berbagai cara untuk meningkatkan kepedulian terhadap kanker payudara. Salah satunya adalah gerakan "No Bra Day".

Gerakan ini dimaksudkan agar para perempuanĀ  meninggalkan kutang mereka di rumah dan menyumbangkan uang yang biasa digunakan untuk membeli baju dalam ini, untuk amal kanker payudara.

Perempuan didorong untuk 'merasa lebih bebas' atau 'berada dalam komitmen feminis' ketika mereka 'membuang kutang mereka'. Bagi sebagian aktifis perempuan bra seolah simbol penindasan dan bukan cara untuk menghindarkan punggung sakit akibat menahan payudara. Juga bukan untuk menahanĀ  payudara turun, ketika seorang perempuan giat beraktifitas.

Penggagas "No Bra Day" adalah Boobstagram, situs Perancis dengan pernyataan misi yang menyebut "Tampilkan payudara Anda di web, untuk menunjukkan kepada dokter Anda ini lebih baik".

Mungkin ada yang setuju dengan gerakan ini. Tetapi ada juga yang mencibirnya. Gerakan ini dinilai sebagai bentuk lain dari eksploitasi terhadap perempuan dan justru melencengkan tujuan untuk meningkatkan kesadaran akan kanker payudara.

"Kami mencari orang-orang di belakang Boobstagram, yang berpikir perempuan senang menunjukkan payudara mereka ke media sosial, tapi malu menunjukkannya pada dokter," tulis thedebrief.com.

Dan inilah yang menghentikan kaum Hawa untuk pergi ke dokter ketika mereka merasakan adanya benjolan atau perubahan di payudara mereka.

Jadi, menyumbangkan sejumlah uang kepada Payudara Cancer Research itu mungkin tak memberatkan. Tetapi pilihan memakai atau tidak memakai bra itu terserah kepada masing-masing orang. Kita tidak harus memberitahu perempuan apa yang harus dilakukan dengan payudara mereka, selain memeriksanya untuk benjolan.

Mudah-mudahan, hari konyol ini mampu menarik perhatian orang untuk ikut peduli menghentikan kanker payudara, dengan mengumpulkan uang untuk penelitian ilmiah, dan mendorong perempuan untuk memeriksa diri mereka sendiri. (thedebrief.co.uk)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI