Suara.com - Dunia kanak-kanak identik dengan permainan. Ragam pilihan permainan untuk anak yang tersedia di pasar membuat orang tua harus jeli saat memilih mainan untuk putra-putrinya.
Karena sebenarnya, kata Ajeng Raviando, Psi, Psikolog Anak, ada mainan yang justru 'merusak' perkembangan anak. Walau tidak sedikit yang sangat bermanfaat bagi perkembangan anak.
Salah satu hal mendasar dalam memilih mainan, adalah yang bisa memacu imaginasi anak. Salah satunya adalah boneka, dan lebih khusus lagi adalah boneka Barbie.
Meski banyak dikritik oleh aktivis kesetaraan gender, Ajeng tetap berpendapat, Barbie dapat dijadikan sarana bermain dan melatih imajinasi anak.
"Barbie bisa dimainkan secara bebas oleh anak. Seperti melalui role play atau bermain peran, dan story telling atau aktivitas bercerita," ujarnya dalam acara Barbie's Day Out di Mall Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (9/10/2014).
Cara ini, lanjut Ajeng dapat mengembangkan pemahaman terhadap situasi dan kondisi yang terjadi. Selain itu juga dapat menumbuhkan kemampuan berpikir yang imajinatif.
Permainan imajinatif ini, lanjut Ajeng, sangat bermanfaat untuk menstimulasi perkembangan metakognisi yang akan bermanfaat bagi tumbuh kembang anak, terutama dalam menstimulasi daya kreasi serta membentuk kepribadian yang berkarakter.
"Ini adalah salah satu kunci kesuksesan anak di masa depan. Karena kemampuan berpikir penuh imajinasi dan kreativitas sangat bermanfaat bagi diri anak di masa depan," lanjut Ajeng tentan mainan favorit jutaan anak perempuan di seluruh dunia ini.
"Dengan koleksi Barbie yang beragam dan menyediakan lebih dari 150 macam jenis karier atau profesi, memungkinkan anak-anak dapat bermain dan berimajinasi untuk menjadi apapun yang mereka inginkan," ujar Jia-Li Fong, Marketing Manager-GIRLS, Mattel Asia Tenggara, dalam kesempatan yang sama.