Suara.com - Di usia berapapun Anda menikah, itu merupakan sebuah pilihan.
Inilah yang menjadi alasan mengapa tidak ada yang secara akurat menyebutkan berapa usia ideal untuk menikah, meski orang merasa bahwa usia antara 25 dan 30 adalah usia terbaik untuk menikah.
Namun perlu Anda ketahui bahwa setiap pilihan pasti ada konsekuensi atau masalah yang bisa saja muncul, termasuk halnya bila Anda terlambat menikah.
Jadi, usia berapa sebenarnya yang dianggap terlambat untuk menikah? Opini kebanyakan orang menilai bahwa usia di atas 35 untuk laki-laki dan lebih dari 30-32 untuk perempuan dianggap terlambat menikah.
Lantas, masalah apa saja yang bisa muncul bila Anda terlambat menikah? Yuk, kita telusuri lebih jauh mengenai hal ini.
1. Semangat muda telah memudar
Begitu banyak hal yang dapat Anda lakukan bersama jika Anda menikah muda. Hal ini tidak dapat dilakukan saat Anda terlambat menikah dan akan membuat pernikahan mulai mengalami masalah. Semangat dan kegembiraan di usia muda dapat menjadi hal yang sangat baik dalam pernikahan. Hal-hal yang dapat Anda lakukan dengan pasangan juga terbatas bila Anda terlambat menikah.
2. Keuangan menjadi prioritas utama
Hal ini tidak akan terjadi bila Anda menikah di usia muda. Namun dalam kasus pernikahan yang terlambat, perencanaan keuangan justru menjadi hal yang utama karena harus mengejar target seperti pendidikan anak, mencukupi kebutuhan sehari-hari dan lainnya sebelum memasuki usia pensiun yang rentang waktunya kian mendekat.
3. Buru-buru mendapatkan anak
Buru-buru mendapatkan anak adalah aspek lain yang dapat menjadi potensi masalah besar pada pernikahan. Anak akan menjadi topik diskusi yang lebih sering dibicarakan daripada hal lain mengingat usia mempengaruhi kesuburan perempuan.
4. Merasa aneh tentang diri Anda
Anda pasti akhirnya merasa aneh tentang diri Anda karena Anda tiba-tiba menyadari bahwa teman Anda yang menikah lebih dulu telah pergi ke sekolah anaknya, sementara Anda baru saja menikah.
6. Sulit memberikan cukup waktu untuk pasangan Anda
Jika Anda terlambat menikah, maka baik Anda maupun pasangan cenderung sulit memberi waktu yang cukup untuk bersama menikmati hari. Ini dikarenakan, di usia yang matang, kedua belah pihak telah memiliki posisi karier yang mapan sehingga kesibukannya pun semakin meningkat. Belum lagi ditambah dengan berbagai target finansial yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. (Boldsky)