Suara.com - Sebuah penelitian menunjukkan, pengenalan pada perubahan kepribadian pada masa transisi bisa melindungi remaja dari depresi.
Dalam hasil penelitian yang dirilis di Clinical Psychological Science disebut cara ini cukup sederhana, lagi murah namun efektif mencegah peningkatan gejala depresi.
"Kami kaget bahwa memberikan pesan singkat pada masa transisi yakni beberapa minggu pertama di sekolah menengah atas, dapat mencegah peningkatan gejala depresi," kata pemimpin peneliti David Scott Yeager dari University of Texas di Austin, Amerika Serikat.
Masa remaja, ujar Yeager, merupakan masa transisi yang dialami oleh anak usia 12-15 tahun yang ditandai dengan perubahan perilaku dan perubahan dalam jaringan persahabatan serta orientasi sosial.
Penelitian yang melibatkan 600 remaja itu menemukan banyak kasus depresi berat muncul selama periode transisi tersebut. Dalam penelitian ini, secara acak, siswa diminta untuk berpartisipasi dalam semacam program campur tangan penanganan atau kegiatan kontrol sejenis. Namun, para siswa itu tidak menyadari mereka sedang menjalani penilaian kelompok.
Setelah 9 bulan, sebuah penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa tingkat gejala depresi klinis meningkat signifikan hingga 39 persen di antara siswa dalam kelompok. Sementara siswa yang belajar tentang kesesuaian kepribadian tidak menunjukkan peningkatan gejala depresi, meski mereka juga di-bully. (Zeenews)