Suara.com - Korea Selatan merupakan pasar terbesar kedua di dunia untuk produk perawatan kulit. Bukan hanya untuk perempuan, kini kaum laki-laki di Negara Ginseng itu sudah tidak malu lagi untuk datang ke salon kecantikan untuk melakukan perawatan kulit.
Baek Kyung-ha mengungkapkan, salon kecantikannya biasanya hanya melayani perempuan. Hanya ada sedikit laki-laki yang menjadi pelanggannya, biasanya mereka yang bekerja di industri fesyen atau hiburan.
“Ketika kami pertama kali buka, 99 persen pelanggan adalah perempuan. Kini, ada peningkatan jumlah pelanggan laki-laki menjadi 15 persen. Biasanya, pelanggan laki-laki yang datang ke salon kecantikan adalah yang berusia 20-an hingga 50-an,” ujarnya.
Kata dia, pelanggan laki-laki yang datang ke salon kecantikanya tidak lagi merasa malu.
“Ketika saya datang pertama kali, saya merasa tidak nyaman. Tetapi setelah beberapa kali, rasanya menjadi normal. Dan saya tahu banyak laki-laki yang datang ke salon kecantikan ini untuk memperbaiki alis matanya, jadi itu tidak mengganggu saya,” kata Lee Sang-won, salah satu pelanggan Baek.
Bukan hanya alis mata, para pelanggan laki-laki Baek biasanya meminta untuk merapikan kumis.
“Saya biasanya melakukan itu di rumah dengan sisir. Tetapi saya merasa lebih nyaman apabila melakukannya di sini,” kata Lee.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Euromonitor International, pasar produk kecantikan kulit untuk laki-laki di Korea naik 7 persen menjadi 940 juta dolar Amerika. Lelaki Korea Selatan kini lebih gampang mengeluarkan uang untuk produk kecantikan yang bisa membuat mereka tampil lebih tampan.
Perusahaan kosmetik melihat tren ini sebagai potensi baru. Karena itu, salon kecantikan yang bertebaran di Korea Selatan akan melakukan apa pun agar para pelanggannya merasa nyaman dan mau datang lagi. (Channelnewsasia)