Suara.com - Pesona batu-batuan alam memang tak pernah ada matinya. Begitu banyak orang memenuhi Pusat Bursa Batu Aji dan Batu Permata di Pasar Rawa Bening, Jatinegara, Jakarta Timur, suatu siang menjadi buktinya.
Bursa batu aji dan batu permata yang terletak persis di seberang Stasiun Jatinegara ini memang sudah sejak lama menjadi tempat favorit para pecinta batu, dari dalam maupun luar negeri.
Memasuki pasar ini, saya langsung disambut oleh kilauan cahaya dari bebatuan yang terpajang di etalase. Beberapa batu-batuam berwarna-warni itu juga nampak tergantung karena sudah dijadikan sebuah perhiasan, seperti kalung maupun gelang.
Ke arah tengah, saya melihat deretan kios tanpa sekat yang dipenuhi banyak orang. Beberapa orang di sana sibuk memeriksa kilauan batu dengan senter. Beberapa sibuk memilih dan melakukan tawar menawar dengan sang penjual. Ya, semua terlihat antusias melihat dan memilih batu-batuan alam nan indah itu.
Di tempat ini, Anda dapat menemukan beragam bebatuan, mulai dari batu mulia, batu akik, batu sintetis atau buatan, hingga beragam aksesoris cantik yang terbuat dari mutiara, perak, serbuk mutiara hingga plastik.
Menurut Yudi, salah satu penjual batu yang saya temui, batu-batu yang ia jual berasal dari sejumlah daerah di luar negeri, seperti Burma, Sri Lanka hingga Kolumbia. Ia menjual beragam batu mulia asli hingga yang sintetis, dari mulai Blue Safir, Black Onix, Bacan, Mirah (Ruby) hingga Zambrud (Emerald).
Selain nama-nama yang sudah tak asing lagi, ada juga beberapa nama batu-batuan lain, seperti Red Tiger Eye, Pendot, Leopard Skin hingga Snowflake. "Kalau batu mulia banyaknya memang dari luar negeri. Paling favorit di sini Blue Safir karena memang sudah terkenal lah kalau itu," ujar Yudi pada suara.com, belum lama ini.
Untuk batu mulia asli, harganya pun sangat beragam, yakni antara Rp90.000 hingga puluhan juta rupiah, tergantung jenis dan kualitas batunya. Sedangkan untuk batuan sintetis, peminatnya pun tak kalah banyak, meski mudah pecah dan tergores, karena kebanyakan terbuat dari kaca.
"Harganya kalau sintetis yang Rp5.000 ada. Paling mahal Rp125.000," ujar Yudi.
Selain batu mulia, adapula batu akik atau yang biasa disebut gems. Untuk batu alam satu ini, Indonesia memiliki beberapa jagoan, seperti Bacan, Kecubung ataupun Giok. Sama seperti batu mulia, Ahmad, penjual batu akik mengaku, harganya berkisar antara Rp5.000 hingga puluhan juta rupiah.
"Kalau akik itu lebih murah. Karena di Indonesia banyak ditemui. Paling yang mahal itu seperti Bacan, Kecubung. Tergantung kualitasnya, cahayanya," jelasnya.
Setelah mendapatkan batu-batuan sesuai selera, di sini, pengunjung juga bisa langsung mengikat batu-batu tersebut menjadi cincin dan perhiasan lainnya.
Bengkel tempat mengasah dan membentuk batu tersebar di beberapa area Pasar Rawa Bening ini. Suara deru mesin biasanya sudah terdengar dari kejauhan, beberapa orang terlihat sedang membentuk dan mengasah batu untuk dijadikan beragam aksesoris.
Untuk dijadikan sebuah cincin, bahan aloi yang biasanya dipilih untuk mengikat batu-batuan tersebut. Harganya beragam, mulai Rp50.000 hingga Rp1 juta.
Bila tak tertarik dengan batu-batuan alam, di sini pengunjung juga bisa berburu perhiasan ataupun aksesoris lain.
Deretan kalung dan gelang cantik pun terpajang dibanyak kios di sana. Kebanyakan, kalung dan gelang tersebut terbuat dari mutiara asli yang berasal dari laut maupun air tawar.
Tapi, ada pula yang lebih terjangkau namun tetap menampilkan kecantikannya, yakni kalung dan gelang dengan bahan serbuk mutiara berwarna-warni dan memiliki bentuk yang beragam.
"Kalau ini dibuatnya di Cina. Tapi kami rangkai di sini. Harganya dari Rp25.000 sampai Rp250.000," ujar Santi salah satu penjual kalung serbuk mutiara.
Karena kelengkapannya menyediakan beragam batu-batuan alam, perhiasan dan aksesoris ini, tak heran membuat pasar satu ini menjadi primadona bagi banyak orang.
"Kalau Pasar Rawa Bening mah udah terkenal dari dulu. Makanya saya sering ke sini, biar rumah jauh. Harganya murah, puas, banyak pilihan," ujar Rianto, pengunjung asal Depok, Jawa Barat.
Jika Anda juga tertarik berkeliling ke Pusat Bursa Batu Aji dan Batu Permata di Pasar Rawa Bening, bawalah uang yang cukup. Selain itu, Anda juga harus tetap berhati-hati dengan keaslian batu-batuan yang dijual.