Berburu Bebatuan Cantik di Pasar Rawa Bening

Ririn Indriani Suara.Com
Senin, 06 Oktober 2014 | 11:05 WIB
Berburu Bebatuan Cantik di Pasar Rawa Bening
Beragam bebatuan cantik, mulai dari batu permata, batu akik hingga buatan tersedia di Pasar Rawa Bening, Jatinegara, Jakarta Timur. (Foto: Suara.com/Dinda Rachmawati)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pesona batu-batuan alam memang tak pernah ada matinya. Begitu banyak orang memenuhi Pusat Bursa Batu Aji dan Batu Permata di Pasar Rawa Bening, Jatinegara, Jakarta Timur, suatu siang menjadi buktinya.

Bursa batu aji dan batu permata yang terletak persis di seberang Stasiun Jatinegara ini memang sudah sejak lama menjadi tempat favorit para pecinta batu, dari dalam maupun luar negeri.

Memasuki pasar ini, saya langsung disambut oleh kilauan cahaya dari bebatuan yang terpajang di etalase. Beberapa batu-batuam berwarna-warni itu juga nampak tergantung karena sudah dijadikan sebuah perhiasan, seperti kalung maupun gelang.

Ke arah tengah, saya melihat deretan kios tanpa sekat yang dipenuhi banyak orang. Beberapa orang di sana sibuk memeriksa kilauan batu dengan senter. Beberapa sibuk memilih dan melakukan tawar menawar dengan sang penjual. Ya, semua terlihat antusias melihat dan memilih batu-batuan alam nan indah itu.

Di tempat ini, Anda dapat menemukan beragam bebatuan, mulai dari batu mulia, batu akik, batu sintetis atau buatan, hingga beragam aksesoris cantik yang terbuat dari mutiara, perak, serbuk mutiara hingga plastik.

Menurut Yudi, salah satu penjual batu yang saya temui, batu-batu yang ia jual berasal dari sejumlah daerah di luar negeri, seperti Burma, Sri Lanka hingga Kolumbia. Ia menjual beragam batu mulia asli hingga yang sintetis, dari mulai Blue Safir, Black Onix, Bacan, Mirah (Ruby) hingga Zambrud (Emerald).

Selain nama-nama yang sudah tak asing lagi, ada juga beberapa nama batu-batuan lain, seperti Red Tiger Eye, Pendot, Leopard Skin hingga Snowflake. "Kalau batu mulia banyaknya memang dari luar negeri. Paling favorit di sini Blue Safir karena memang sudah terkenal lah kalau itu," ujar Yudi pada suara.com, belum lama ini.

Untuk batu mulia asli, harganya pun sangat beragam, yakni antara Rp90.000 hingga puluhan juta rupiah, tergantung jenis dan kualitas batunya. Sedangkan untuk batuan sintetis, peminatnya pun tak kalah banyak, meski mudah pecah dan tergores, karena kebanyakan terbuat dari kaca.

"Harganya kalau sintetis yang Rp5.000 ada. Paling mahal Rp125.000," ujar Yudi.

Selain batu mulia, adapula batu akik atau yang biasa disebut gems. Untuk batu alam satu ini, Indonesia memiliki beberapa jagoan, seperti Bacan, Kecubung ataupun Giok. Sama seperti batu mulia, Ahmad, penjual batu akik mengaku, harganya berkisar antara Rp5.000 hingga puluhan juta rupiah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI