Suara.com - Museum Nasional Indonesia memamerkan patung Buddha Dipankara tertua yang merupakan peninggalan abad ke-2 Masehi untuk meningkatkan pengetahuan kesejarahan masyarakat. Patung yang sudah berusia lebih dari seribu tahun ini merupakan koleksi tertua dari Museum Nasional.
"Patung Buddha Dipankara berbahan baku perunggu ini merupakan koleksi tertua di antara 141 ribu koleksi patung di Museum Nasional," kata Pengurus Layanan Edukasi Museum Nasional Asep Firman Y di Jakarta, Rabu (1/10/2014).
Ia menjelaskan patung Buddha Dipankara diperkirakan peninggalan abad ke-2 Masehi dengan melihat gaya seni, struktur dan bentuknya yang hampir sama dengan patung dari India Selatan abad ke-2. Patung ini ditemukan di Sikendeng Mamuju, Sulawesi Barat.
"Para nelayan di Sulawesi mempercayai patung ini membawa keberkahan dan kebaikan dalam melaut, karena dapat meningkatkan hasil tangkapan ikan," ujarnya.
Ia mengatakan, kemungkinan arca itu bukan buatan lokal tetapi dibawa para pelaut dari India, karena di Mamuju tidak ditemukan kerajaan Hindu-Budha.
"Sampai saat ini, tidak menemukan bekas peradaban Hindu budha, dan tidak ditemukan kerajaan di sana. Buddha Dipankara merupakan Buddha penjaga laut dan kemungkinan dibawa pelaut sehingga ada di wilayah Sulawesi," ujarnya. (Antara)