Suara.com - Para penggila fitnes asal Australia punya cara unik untuk berlibur. Alih-alih menghabiskan liburan dengan bersantai dan pesta pora di objek wisata favorit, orang-orang ini justru membunuh waktu luang dengan latihan kebugaran.
Orang-orang yang gila fitnes ini tidak berangkat sendiri. Mereka bergabung dalam sebuah grup tur yang dikelola oleh para pelatiih kebugaran (trainer) terkenal. Bukan trainer sembarangan, mereka adalah pakar fitnes yang, selain memiliki penampilan bak model, juga memiliki banyak follower di berbagai situs media sosial.
Para peserta liburan tidak menghabiskan waktu bersantai di kolam renang hotel sepanjang hari sambil menikmati minuman. Sepanjang masa liburan, mereka berlatih keras, menyantap hanya makanan sehat, dan tidur lebih awal.
"Liburan fitnes" tersebut biasa digelar di Pulau Bali, atau Kepulauan Maladewa. Dalam sehari ada dua sesi latihan kebugaran, dikombinasikan dengan kegiatan berselancar, memanjat pohon, dan latihan lainnya.
Para peserta juga tak perlu bingung mencari makanan karena semua hidangan sudah disediakan oleh pihak penyelenggara. Cukup membayar 2.000 dolar, atau sekitar Rp24 juta, peserta sudah mendapatkan semua fasilitas liburan, tidak termasuk tiket penerbangan tentunya.
Namun, bagi beberapa peserta, bukan liburan dan latihan kebugaran yang mereka kejar, namun lebih kepada kesempatan untuk bisa bertemu dengan idola mereka. Ya, siapa lagi jika bukan para pakar fitnes yang tenar di media sosial.
Adalah Active Escapes, perusahaan Australia yang mengelola jasa liburan fitnes tersebut. Perusahaan itu punya pakar fitnes andalan yang disebut-sebut membuat jasa mereka laris.
Orang itu adalah Amanda Bisk, kepala trainer yang merupakan mantan atlet lempar lembing. Amanda mewakili Australia dalam Commonwealth Games di New Delhi, India, tahun 2010 silam. Kini, Amanda adalah seorang pelatih fitnes dan yoga. Follower-nya di Instagram mencapai 150.000 pengguna.
Lewat akun Instagramnya, Amanda kerap mengunggah foto-foto yang memperlihatkan tubuh kencangnya di pantai-pantai Bali.
"Punya trainer yang terkenal di Instagram dan media sosial adalah keuntungan besar," kata Rachel Freeman, seorang peserta liburan fitnes yang menghabiskan delapan hari di Pulau Dewata.