Suara.com - Perancang Hedi Slimane mengawali karyanya untuk Saint Laurent dengan benar di sela Paris Fashion Week, Senin (29/9/2014) malam waktu setempat. Di mana model dan bintang rock minum menyesaki barisan depan peragaan busana karyanya.
Rekayasa struktural, adalah salah satu cara Slimane untuk menegaskan kontrolnya terhadap sebuah rumah model yang didirikan tujuh tahun sebelum ia lahir.
Kali ini Slimane membuat koleksi yang kuat menunjukkan spirit Yves Saint Laurent (YSL) yang menggambarkan pretensi fashion Perancis tapi terbang dari lantai toko di seluruh dunia.
"Ia mengubah basis kekuatan industri. Dia telah membuktikan bahwa baik penghormatan maupun referensi materi pada karyanya," tulis The Guardian.
Ada semangat Bohemian yang kuat terasa dalam koleksi ini. Ia banyak berwisata dengan bagian bawah ikat pinggang. Ada gaun merah tipis dengan bintik-bintik putih, dipadukan dengan jaket kulit yang seolah-olah dipinjam dari seseorang yang sedang merokok ke luar. Apakah ini fashion kelas tinggi? Mungkin tidak. Tapi bagi konsumen, Slimane tahu bagaimana membuat bumi bergerak.
Ya, Slimane telah mencetak hit komersial dari awal. Kuartal kedua 2014, angka penjualan Saint Laurent naik 29 persen, bandingkan dengan Gucci yang mengalami penurunan 2,4 persen.
Sementara perancang dari Inggris, Stella McCartney seolah merayakan feminitas yang lembut dalam gelaran Paris Fashion Week kali ini.
Untuk koleksi musim semi/musim panas 2015 ini, Stella menggunakan bahan halus gaun untuk gaun trapeze, tunik lebar dan celana lebar. Hasilnya, ia berhasil mencapai efek feminis yang diinginkan. (The Guardian)