Suara.com - Sebuah bros langka buatan produsen perhiasan terkemuka dunia, Cartier baru-baru ini terjual senilai 10.800 poundsterling atau lebih dari Rp200 juta dalam sebuah pelelangan di Inggris, Agustus lalu. Pembelinya, menolak untuk diungkap identitasnya.
Uniknya, bros bermotif buah-buahan yang bertatahkan zamrud, permata, safir dan batu ruby ini, sebelumnya ditemukan di kotak perhiasan seorang pedagang barang bekas di Staffordshire, Inggris yang melepasnya hanya dengan 38 poundsterling atau sekitar Rp760 ribu saja. Bisa jadi sang penjual tak mengetahui nilai dagangannya, karena ukiran 'Carter, London' tersembunyi di sisi bros buatan tahun 1930-an itu.
Bros ini sebenarnya banyak dicari para kolektor dari seluruh dunia. Kolektor dari Paris, Amerika Serikat dan Uni Emirat Arab disebut meminati bros yang akhirnya terjual dua kali lipat dari harga bukunya (5000 poundsterling).
Hansons Auctioneers, di Etwall, Derbyshire, yang menjalankan lelang itu, mengatakan hal ini jarang terjadi pada sebuah lelang untuk bros semacam itu.
"Bros adalah sebuah representasi ikonik keahlian Cartier pada periode Art Deco. Menjadi kehormatan untuk menjadi pelelangnya," ujar Isabel Murtough, yang mengepalai bidang perhiasan di Hansons. Ia menambahkan, bros tersebut terbuat dari emas berkarat tinggi dan diharapkan bisa terjual antara 5000 hingga 8000 poundsterling.
Cartier didirikan di Paris pada tahun 1847 oleh Louis-François Cartier dan sampai 1964, perusahaan ini masih berada di bawah kontrol keluarga. Cartier dikenal sebagai pembuat perhiasan bagi kalangan kerajaan di Eropa. salah satunya adalah Raja Edward VII dari Inggris, yang memesan 27 tiara untuk penobatannya pada tahun 1902. (dailymail.co.uk)