Suara.com - Ganja di Indonesia memang masuk obat terlarang. Tetapi di sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat, penggunaan ganja justru meluas ke industri kuliner. Salah satunya adalah 'Cannabis chocolate'. Sebuah perusahaan farmasi di California, KIVA, baru saja meluncurkan produk cokelat mengandung ganja.
Meski dikemas dalam produk cokelat, tetapi salah satu jenis narkotika yang biasanya dinikmati dengan cara dihisap ini, tetap dimaksudkan untuk obat. Itu sebabnya produk ini tidak dijual bebas. Hanya para pasien yang memiliki 'medical marijuana card' (kartu identitas pengguna ganja untuk keperluan medis) yang bisa membeli cemilan cokelat yang menggugah selera ini.
KIVA mengklaim, Cannabis chocolate diolah dari cokelat murni berkualitas yang sangat ideal untuk pasien yang harus mengonsumsi ganja sebagai obat. Dengan bentuk ini, maka pasien bisa menikmatinya dengan cara yang lebih menggugah selera.
Disebutkan dalam satu bar cokelat mengandung 60mg ganja sehingga cocok dan aman bagi mereka yang membutuhkan zat THC dalam pengobatannya.
Seperti diketahui, tanaman yang berdaun jari ini mengandung cannabinoid, komponen kimia unik yang dapat menyembuhkan rasa sakit, mual, serta bersifat anti peradangan dan dapat melawan kanker. (metro.co.uk)