Suara.com - Kecemasan telah membuat banyak pasangan di Inggris mengurangi aktifitas seks mereka. Survei yang dilakukan vouchercodespro.co.uk menemukan bahwa banyak pasangan menjadi kurang intim pada 2014 dibanding tahun lalu. Diduga ini akibat langsung dari kekhawatiran akan kondisi keuangan dan harus kerja lembur.
Padahal banyak pasangan merasa lebih aman dan lebih bahagia ketika kehidupan seks mereka lebih aktif. Sehingga pekerjaan dan upah lebih yang diperoleh telah 'merampas' kebahagiaan pasangan.
Survei itu juga menemukan sebenarnya banyak orang yang khawatir bahwa pasangan mereka akan meninggalkan mereka, karena aktivitas seks yang menurun. Yang menarik, ternyata ada peningkatan penjualan baju dalam dan 'sex toy'. Ini diduga sebagai upaya untuk meningkatkan kehidupan seks mereka.
Sejumlah pasangan mengatakan mereka masih berhubungan seks rata-rata dua kali seminggu, namun angka ini masih lebih jarang dibanding tahun lalu. Mereka yang mengaku frekuensi bercintanya menurun karena dibayangi kekhawatiran keuangan.
Dengan resesi yang mempengaruhi pendapatan, kenaikan harga barang-barang kebutuhan dapat mengurangi libido. "Sementara orang khawatir akan stabilitas keuangan dan masa depan mereka." tulis laporan tersebut.
Banyak orang yang akibatnya mengambil lembur untuk mendapatkan lebih banyak uang. Akibatnya mereka begitu lelah pada akhir hari, sehingga membuat seks menjadi hal terakhir yang ingin mereka lakukan.
Akhirnya, beberapa pasangan yang penuh dengan ketidakamanan satu sama lain atau individu yang berarti kehidupan seks mereka menderita.
Sebagian kecil pasangan yang kehidupan seksnya meningkat mengatakan mereka harus berusaha untuk menciptakan waktu bersama pasngan demi menghindarkan stres akibat beban pekerjaan. Rahasia lainnya adalah keterbukaan dan kejujuran yang pada akhirnya membawa pasangan lebih dekat satu sama lain. (femalefirst.co.uk)