Rahasia Kelezatan Hidangan Kambing Nusantara

Esti Utami Suara.Com
Selasa, 23 September 2014 | 18:54 WIB
Rahasia Kelezatan Hidangan Kambing Nusantara
Bango membagi rahasia kelezatan hidangan kambing Nusantara, Selasa (23/9/2014) di Jakarta. (suara.com/Dinda Rachmawati)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari raya Idul Adha yang ditunggu umat muslim akan datang sebentar lagi. Selain ibadah haji, ada momen yang ditunggu saat Idul Adha yakni bersama-sama menyantap daging kurban. Biasanya, daging kurban diolah menjadi berbagai hidangan seperti sate, sup, gulai  ataupun tongseng.

Dan menyambut Idul Adha tahun perayaan ini, kecap Bango, yang diproduksi PT. Unilever Indonesia kembali hadir untuk memberikan inspirasi para ibu dalam mengolah daging kurban, khususnya untuk daging kambing.

"Terkadang, dalam mewujudkan momen istimewa ini, para ibu kerap menghadapi kendala, baik dalam mengolah daging kambing maupun terbatasnya inspirasi variasi menu kuliner kambing. Maka dari itu, Bango berbagi rahasia kelezatan hidangan kambing Nusantara  yang berasal dari tiga daerah di Indonesia," ujar Nuning Wahyuningsih, di Jakarta, Selasa (23/9/2014).

Deretan legenda kuliner itu adalah sate matang RM Cita Rasa dari Aceh, rabeg Khas H. Naswi RM Megersari dari Banten dan kambing bakar balanga RM Diva dari Gorontalo. Masing-masing makanan ini mewakili wilayah Indonesia barat, tengah dan timur.

Menu ini ditemukan melalui Kegiatan Ekspedisi Warisan Kuliner Nusantara yang dipimpin oleh Arie Parikesit.  Menurut Arie, ketiga menu tersebut dipilih karena populer, unik dan mudah ketika memasak.

"Kami melihat bagaimana cara mereka menghilangkan bau prengus kambing, cara melunakkan daging, maupun bumbu-bumbu yang digunakan," jelas Arie dalam kesempatan yang sama.

Masing-masing hidangan ini, lanjut Arie menggunakan bagian yang berbeda, seperti daging kambing, iga hingga jeroan kambing. Hal ini, tentu dapat memudahkan para ibu mengolah daging kurban yang diterimanya karena terbatasnya pilihan. Jika kebetulan menerima daging dan tulang iga, maka dapat dimasak dengan bumbu sate matang dari Aceh. Lalu kalau dapat bagian jeroan dan isi perut dapat dimasak dengan bumbu daging bakar balanga dari Gorontalo.

Terakhir, kata Arie mengedepankan unsur kepraktisan. Seluruh menu ini sangat mudah untuk dipraktikkan di rumah.

Kambing bakar Balanga Rumah Makan Diva contohnya, diproses di wajan atau balanga di atas api yang sangat panas. Selain bumbunya yang khas, kuliner ini disajikan beserta nasi kebuli sebagai bentuk akulturasi antara budaya Indonesia dengan Timur Tengah.

Melalui menu-menu ini, Arie berharap para ibu tak hanya lebih variatif mengolah daging kurban, tetapi juga ikut melestarikan warisan kekayaan kuliner Nusantara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI