Suara.com - Restoran terkenal di Jepang yang kini sudah memiliki cabangnya di Indonesia, Pasta House AW Kitchen, memang tak bisa lepas dari nama seorang chef hebat di belakangnya, yakni Akira Watanabe.
Kata "AW" sendiri memang diambil dari nama chef yang gemar memakai topi tersebut.
Akira kini dikenal sukses dalam memadukan antara aunthetic Italian cuisine dengan Japanese ingredient. Mengolah cold pasta adalah hasil karya Akira yang sudah terkenal lezat oleh para pelanggannya.
Chef asal Negeri Bunga Sakura ini, mengaku tertarik dengan dunia masak memasak sejak masih kecil.
"Saya dari kecil sudah suka masak, karena sering melihat drama atau film yang ada adegan masaknya," ujarnya dalam acara pembukaan Pasta House AW Kitchen di Plaza Senayan, Jakarta beberapa waktu lalu.
Karier Akira menjadi seorang chef pun berawal dari sekitar 20 tahun yang lalu. Ia sempat bergabung dengan Hasegawa Industry pada Oktober 1992, yang kini dikenal sebagai Global Dining.
Akira memang sempat menekuni dunia masakan khas Jepang, karena dirinya memang berasal dari negara tersebut. Namun keinginannya untuk berinovasi, membuatnya memutuskan sekolah masak ke Milan, Italia, selama tiga tahun.
Sejak saat itulah, Akira mulai menekuni masakan khas Italia. "Mengapa saya tertarik dengan makanan Italia, sebenarnya makanan Italia itu pada dasarnya mengutamakan bahan masakannya itu sendiri. Sangat mirip dengan masakan Jepang," jelasnya.
Inovasi 50 Menu Per Tahun
Pada 2001, Akira pun memutuskan untuk bergabung dan menjadi Representative Director di Art-Food International. Pada saat yang sama, Akira juga sekaligus menjadi Owner-Chef of Art-Food International dan Master Chef of Reins Group yang telah membangun beragam restoran dan terbukti berhasil karena menjadi perbincangan di antara pecinta kuliner.
Tak puas sampai di situ, dirinya pun memutuskan hengkang dari Art-Food International dan membuka bisnis sendiri di bidang kuliner.
Pasta House AW Kitchen miliknya kali pertama dibuka pada awal Maret 2004 di wilayah Nakameguro, Tokyo. Kini, Pasta House AW Kitchen semakin melebarkan sayapnya, dan telah memiliki sekitar sembilan cabang di Jepang, dan satu di Jakarta.
Selain Pasta House AW Kitchen yang terkenal dengan makanan Italianya, Akira juga membuka restoran yang menyajikan Japanese vegetarian shabu-shabu bernama Yasaittami dan Pizzeria Sole & Luna yang hanya menjual pizza.
Selain itu, ada pula restoran yang khusus menjual sandwich, yaitu Panino Vino. Kini, jumlah keseluruhan restoran milik Akira hampir mencapai angka 30.
"Sebetulnya pemakaian bumbu dalam masakan saya selama ini tetap dicampur antara bumbu Italia dan Jepang. Namun, saat jadi, memang lebih kuat Italinya daripada rasa masakan Jepang," kata Akira.
Dengan deretan restorannya kini, Akira memiliki tujuan yang mulia, yakni membangun bisnis yang dapat membuat hidup semua orang bahagia, melalui makanan.
Untuk terus membuat semua orang bahagia melalui bisnis dan masakannya, Akira terus berinovasi dengan menghasilkan 50 menu baru per tahun.
Biasanya, lanjut Akira, resep masakannya terinspirasi dari sebuah kebun.
"Saya senang sekali berkebun. Saya punya kebun pribadi yang ditanami berbagai bahan-bahan yang sering dan bisa saya masak. Setiap seminggu dua kali biasanya saya keliling kebun. Dari situlah muncul ide-ide baru," cerita Akira.
Laki-laki yang tak suka makanan berminyak ini mengaku, dirinya selalu menjaga kesegaran bahan-bahan masakannya. Kini, Akira berharap restoran miliknya selalu dapat membuat tamu-tamunya terkesan.
"Kesan mendalam itu dapat terwujud jika setiap aspek yang detail di restoran kami, melebihi imajinasi dan harapan para tamu," tutupnya sambil tersenyum.