Suara.com - Adakah cara mudah untuk mengukur sendiri kualitas air mani, tanpa harus berkonsultasi dengan dokter? Tentu saja ada, dan tanda-tanda itu tak terlalu sulit untuk diketahui.
Berikut sebagian tanda-tanda yang bisa Anda gunakan untuk mengukur kualitas cairan tubuh Anda. Silakan catat, semoga tidak banyak data yang harus Anda coret.
Tubuh yang ramping
Ternyata perut persegi itu tak hanya Anda, karena laki-laki tubuh yang ramping juga pertanda air maninya dalam kondisi prima. Sebuah penelitian di Belanda menemukan bahwa laki-laki dengan lingkar pinggang lebih dari 100 sentimeter memiliki konsentrasi sperma lebih rendah. Gerakan sel spermanya jug atak selincah dibanding milik lelaki yang ramping.
Wajah tak terlalu maskulin
Ini kabar baik, bagi mereka yang berwajah rata-rata tentunya. Karena wajah maskulin ternyata berbading terbalik dengan kualitas sperma. Penelitian yang dilakukan di Spanyol dan Finlandia baru-baru ini, menemukan bahwa laki-laki berwajah jantan dan lebih luas, kualitas sperma ternyata lebih jelek dibanding laki-laki berwajah feminim.
Salah satu alasan yang mungkin, Itu bisa dijelaskan dengan hipotesa trade-off, yang bisa dijelaskan sebagai berikut "jumlah energi yang tersedia untuk mencurahkan ke sumber daya reproduksi. Dan energi yang harus didistribusikan ke sejumlah komponen yang berbeda.
"Jadi, jika laki-laki mengkonsumsi lebih banyak sumber daya pada produksi air mani, ia mungkin memiliki lebih sedikit sumber daya yang tersedia untuk mengembangkan sifat-sifat seksual sekunder yang menarik, seperti maskulinitas wajah," kata penulis studi Jukka Kekäläinen, Ph.D.
Pengonsumsi ikan
Coba ingat-ingat, Anda mengasup apa untuk sumber protein, daging merah, telur atau ikan? Karena asupan ini akan mempengaruhi air mani Anda.
Peneliti dari Universitas Harvard menemukan laki-laki yang mengasup daging olahan, kualitas spermanya relatif lebih rendah dibandingmereka yang mengkonsumsi ikan. Orang-orang yang banyak makan ikan, terutama ikan laut dalam, seperti salmon dan tuna, kualitas spermanya 65 persen lebih baik dibanding konsumer daging merah. "Ini berkat Omega-3, rantai panjang asam lemak tak jenuh gandanya berperan dalam produksi sperma," kata para peneliti.
Bukan pengguna celana ketat
Celana yang terlalu ketat bisa mencekik sperma Anda, juga. Sebuah penelitian yang dilakukan pada 2012 di Inggris, menemukan laki-laki yang mengenakan celana boxer memiliki perma yang lebih sehat.
"Pakaian yang longgar dapat menyebabkan suhu skrotum lebih rendah dibandingkan pakaian ketat, sehingga meningkatkan kualitas sperma," terang penulis studi Andrew Povey, Ph.D. Bahkan sebuah penelitian menyebut, peningkatan suhu testis dapat menghalangi produksi sperma. Jadi jika Anda ingin berada di sisi yang aman, biarkan bagian yang satu itu lebih bebas bernapas. (menshealth.com)