Suara.com - Museum Islam pertama di Amerika Utara secara resmi dibuka di Toronto, Kanada, Jumat (12/9/2014) waktu setempat oleh Perdana Menteri Stephen Harper dan pemimpin spiritual komunias Ismaili Dunia, Pangeran Karim Aga Khan.
Museum seluas 6,8 hektare yang menghabiskan dana 300 juta dolar Amerika itu dibangun oleh arsitek kenamaan Jepang, India dan Lebanon.
Di tempat itu dipajang lebih dari 1.000 benda dan karya seni, seperti naskah, gambar, lukisan, permadani, logam, keramik dari abad 8 sampai 19 asal berbagai negara.
Stephen Harper mengatakan bahwa pembangunan museum bertujuan untuk menumbuhkan pengetahuian dan pemahaman soal Islam. Juga hubungan antara masyarakat Islam dan budaya lainnya.
"Museum ini diharapkan membantu mempromosikan pemahaman agam Islam, yang didasarkan pada toleransi dan pluralisme," kata Harper, seperti dikutip dari Khaama.com, Sabtu (13/9/2014).
Sementara itu, Karim Aga Khan menambahkan bahwa museum juga akan menggelar sejumlah dialog bertema hubungan antara manusia. "Itu dilakukan agar muncul semangat berkelompok yang sehat," ujarnya.