AMA 2014 kembali digelar

Laban Laisila Suara.Com
Sabtu, 13 September 2014 | 09:26 WIB
AMA 2014 kembali digelar
Konferensi Pers Atrium Model Award 2014 , Jakarta, Jumat (12/9/2014). [suara.com/Dinda rachmawati]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Atrium Model Award (AMA), ajang kompetisi model yang sudah diadakan 11 kalinya kembali digelar tahun ini.

Kompetisi yang tidak hanya diikuti oleh warga Jabodebek, tetapi juga Medan, Lampung, Bandung, Surabaya, Manado hingga Banjarmasin ini diselenggarakan setiap akhir pekan sepanjang bulan September 2014.

"Ini rangkaian ke 11. Tiap taun diadakan sebagai wadah untuk mereka yang ingin menjadi model profesional," kata Dedy Farizka, promotion manager dari pihak Atrium Plaza saat ditemui di Atrium Senen, Jakarta Pusat, Jumat (12/9/2014).

Babak penyisihan akan dilaksanakan pada 14 dan 21 September. Sedangkan finalnya akan dilangsungkan pada 28 September 2014 bertepatan dengan ulangtahun Atrium Plaza yang ke-22.

Terdapat tiga kategori peserta, yakni anak-anak berusia 6-11 tahun, remaja berusia 12-17 tahun dan dewasa berusia 18-25 tahun.

Untuk penilaian, para peserta AMA akan tentukan oleh juri profesional dari bidang modeling, fashion dan hiburan. Seperti Keke Harun, Ivo dari casting manager MD entertainment, desainer ternama seperti Lenny Agustin, dan Adji Notonegoro.

"Penilaian para peserta ditekankan pada kostum dan make up. Untuk anak-anak kami tidak ingin melihat yabh terlalu over. Make up dan kostum harus disesuiakan dengan umur mereka. Ekspresi dan cara berjalanlah juga menjadi poin lebih," kata Ivo, casting manager MD Entertainment.

Tahun ini AMA mengusung pop art sebagai temanya. Tema ink diangkat karena tengah menjadi fenomena baru dalam dunia fesyen.

Adjie notonegoro, desainer yang menjadi juri mengatakan bahwa tema ini sangat seru untuk dipamerkan karena gayanya yang modern dan memnjadi tren.

"Harus hati-hati apakah peserta bisa mengartikan seperti apa gaya pop art itu. Selain itu, diharapkan, pada babak penyisihan, peserta tidak terlalu heboh dan all out. Mungkin bisa lebih kasual agar saat masuk grand final bisa lebih all out," kata Adjie yang juga paman dari desainer Ivan Gunawan.

Adjie menjelaskan, dalam gaya berbusana, pop art lebih berani dari segi warna. Seperti hijau dipadukan dengan kuning atau motif yang bertabrakan seperti, garis-garis dengan polkadot. Ini lebih memperlihatkan keceriaan dari setiap orang.

Setiap minggunya akan ada artis berbeda yang menghibur. Seperti Maria Calista, The Overtunes Mulan Jameela dan Cakra khan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI