Suara.com - Rumah sakit, mendengar kata ini tentu jauh dari menyenangkan. Bagi banyak orang, rumah sakit bahkan menjadi tempat yang dihindari karena berkonotasi dengan penyakit dan kesusahan.
Namun sungguh berbeda dengan 'rumah sakit' yang satu ini. Meski memiliki interior dan dilengkapi dengan beberapa peralatan khas rumah sakit, seperti alat tensi, tongkat, kursi roda, alat suntik, kantung darah hingga infus, 'rumah sakit' satu ini menjadi rumah sakit favorit banyak orang.
"Hospitalis", itulah nama tempat ini. Jangan salah, ini adalah sebuah tempat makan berkonsep resto dan bar.
Nuansa merah dan putih mendominasi tempat ini. Saat memasukinya, Anda akan langsung disambut sepasang tongkat yang dijadikan gagang pintu. Tak ketinggalan 'suster-suster' cantik alias pelayan bergaya suster, lengkap dengan wig merah menyalanya.
Beberapa tempat tidur khas bangsal dan kursi roda, disulap menjadi kursi dan meja, tempat pengunjung menyantap makanannya.
Tempat ini, menurut Andhika F Hasan, salah satu pendirinya, dibuka pada tanggal 3 Mei 2014.
Idenya, kata Andhika, berawal dari ketertarikan sang kakak, yang juga memiliki saham di resto ini, dengan klub-klub tematik yang ditemukannya saat berkunjung ke Jepang. Sepulangnya ke Jakarta, lahirlah ide untuk membuat restoran dan bar dengan tema tertentu di Jakarta. Sebelum dibuka, Andhika mengaku sempat berkonsultasi dengan rekannya yang seorang dokter.
"Ada beberapa peraturan yang harus diikuti di Indonesia berkaitan dengan hukum. Memiliki sebuah tempat seperti rumah sakit, tidak masalah, asal tidak sama persis," ujar Andhika pada suara.com beberapa waktu yang lalu.
Untuk itu, beberapa perlengkapan seperti jas dokter, lambang palang merah, seragam suster, hingga kantung darah pun dimodifikasi, mengikuti peraturan yang berlaku.
Untuk hidangannya, Hospitalis lebih memilih makanan Asia termasuk Indonesia dengan kisaran harga Rp30 ribu hingga Rp70 ribu.
Uniknya, makanan di Hospitalis juga disajikan dengan piring ala rumah sakit.
Chicken gapau khas Thailand pesanan saya, misalnya disajikan dalam piring rumah sakit. Sedangkan Virgin Mexican blood dan Fresh transfusion, minuman yang saya pesan disajikan dengan memakai botol infus dan kantong darah sebagai tempatnya.
Rasanya? Sama sekali tak bisa dibilang hambar layaknya makanan rumah sakit. Rasa ayam yang gurih begitu terasa di lidah. Bumbunya terasa begitu kaya. Dimasak dengan beragam sayuran seperti jagung kecil, wortel dan sawi. Cita rasa sedikit pedas pun menyerang ketika sampai di mulut.
Kedua minuman unik yang saya pesan pun menjadi pelengkap. Berkenaan dengan kebersihan dan keamanan, Andhika mengatakan pemakaian selang dalam gelas minuman berbentuk kantong darah hanya digunakan untuk satu kali saja.
"Sedangkan untuk kantung darah dan botol infus, maksimal lima kali pakai," tambahnya. Untuk Anda yang tertarik makan di Hospitalis, resto and bar ini buka dari pukul 11.00 hingga pukul 02.00 waktu Indonesia barat.
"Siang konsepnya lebih ke resto. Bisa untuk lunch hingga dinner. Saat pukul 22.00 hingga tutup, ada live DJ," jelas Andhika.