Adi W Gunawan, Sarjana Elektro yang Banting Stir ke Dunia Hipnoterapi

Ririn Indriani Suara.Com
Senin, 08 September 2014 | 14:41 WIB
Adi W Gunawan, Sarjana Elektro yang Banting Stir ke Dunia Hipnoterapi
Adi W Gunawan, pakar hipnoterapi dan teknologi pikiran.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kesuksesan membutuhkan proses yang panjang dan berkelanjutan, serta perjuangan yang tak kenal putus asa. Itulah kata-kata yang tepat untuk menggambarkan perjalanan hidup yang dilalui oleh Adi W. Gunawan, seorang pakar hipnoterapis klinis.

Meski terlahir dari keluarga yang cukup sederhana di Tarakan, Kalimantan Timur (Kaltim), tidak membuatnya pesimis untuk meraih masa depan yang jauh lebih baik. Ini dibuktikan Adi yang berhasil mengantongi gelar sarjana teknik elektro yang ditempuhnya di Sekolah Tinggi Teknik Surabaya (STTS), Jawa Timur.

“Setelah lulus kuliah itulah saya tertarik dengan dunia hipnoterapi. Tapi waktu itu saya masih membantu bisnis ayah saya di Surabaya. Tapi di dalam hati, saya ingin menekuni bisnis yang berbeda yaitu, tentang dunia pikiran,” ceritanya mengawali perbincangan dengan suara.com.

Lulus Kuliah Tertarik ke Dunia Pikiran
Karena tekadnya sudah mantap ingin menekuni dunia pikiran, pada 1993, Adi memutuskan belajar hipnoterapi dengan Silva Method di Surabaya. Silva Method itu sendiri, kata dia, merupakan teknik mengolah pikiran dengan relaksasi.

Sejak itulah Adi memperdalam pengetahuan dan kemampuan aplikasi praktis teknologi pikiran dengan mempelajari teknik peningkatan dan pemberdayaan potensi manusia, khususnya dalam bidang pendidikan, di The Accelerated Learning Institute and Training Centre, Las Vegas, Amerika Serikat, pada 2002.

Berkat ilmu yang ditekuninya itu, Adi mengetahui berbagai ilmu mengenai sifat-sifat pikiran, bentuk-bentuk pikiran, dan proses berpikir. Nah, setelah berhasil menimba ilmu di dunia teknologi pikiran, pada 2007, ia mendirikan Quantum Hypnosis Indonesia (QHI), sebuah lembaga pendidikan yang memberi kesempatan untuk siapa saja yang tertarik mendalami hipnoterapi.

Workshop pertamanya, lanjut Adi diselenggarakan pada Maret 2008. Saat itu, ia telah mempunyai pengalaman memberikan terapi kepada pasien selama empat tahun.

"Waktu itu saya berpikir, seandainya ada minimal 10 orang yang mampu melakukan apa yang bisa saya lakukan, berarti akan ada lebih banyak orang yang bisa kami bantu," terangnya.

Hipnoterapi yang ditekuninya itu, tambah Adi, telah membantu mengatasi berbagai kasus antara lain fobia, weight management, anger management, pain management, takut gagal, takut sukses, kecemasan, luka batin, obesitas, depresi, emosi labil, sulit fokus dan konsentrasi.

“Selain itu saya juga pernah menangani kasus konflik diri seseorang, frustasi, migrain, insomnia, masalah seks, motivasi, berbagai penyakit psikosomatis, dan berbagai masalah yang berhubungan dengan mental dan emosi,” urainya panjang lebar.

Selama tujuh tahun mendirikan QHI, Adi juga telah berhasil mencetak ratusan murid yang kompeten menerapkan ilmunya tersebut. “Jadi, setelah punya bekal ilmu hipnoterapi klinis yang cukup, mereka juga praktik sendiri sehingga bisa membantu orang lain,” imbuhnya.

Raih Penghargaan dan Pengakuan Internasional
Berkat dedikasi dan kerja keras bersama segenap hipnoterapis alumni pelatihannya, akhirnya Adi berhasil meraih prestasi yang membanggakan di dunia teknologi pikiran.

Pada April 2012, ia baik secara pribadi maupun institusi mendapatkan tiga penghargaan dan pengakuan internasional dari American Council of Hypnotist Examiners (ACHE), Amerika.

ACHE, menurut Adi, adalah lembaga akreditas pertama di Amerika bahkan di dunia yang memberikan penilaian atau akreditas pada lembaga yang mengajarkan hipnoterapi. “Lembaga tersebut didirikan oleh legenda hipnoterapi dunia, Gil Boyne dan Randal Churchill,” jelasnya.

Dan perlu diketahui, jauh sebelum nama Adi W. Gunawan berkibar di dunia hipnoterapi, ia sudah dikenal sebagai penulis buku laris. Sebagian besar buku yang ditulisnya membahas tentang teknologi pikiran, hipnoterapi dan pendidikan yang memang dikuasainya.

"Buku pertama saya berjudul Born to be a Genius. Isinya tentang solusi berbagai permasalahan terkait dengan nilai pendidikan anak-anak di sekolah. Dengan mengujicobakan gagasan yang ada di buku ini, orang tua akan memahami gaya belajar anak, membangkitkan potensi anak, dan akhirnya sadar bahwa anak Anda ternyata jenius," ungkap Adi yang juga pemilik Sekolah Anugerah Pekerti di Surabaya ini.

Selain buku tersebut, Adi juga menulis buku seperti Genius Learning Strategy, Apakah IQ Anak Bisa Ditingkatkan?, Manage Your Mind for Success, dan Kesalahan Fatal dalam Mengejar impian, dan masih banyak lagi.

Setelah menghasilkan banyak buku inilah Adi bertekad untuk menjadi praktisi di bidang yang ditulisnya. Tak heran bila kini, ia menjadi praktisi hipnoterapi, teknologi pikiran dan pendidikan.

Untuk bidang pendidikan, Adi bersama sang istri tercinta, Stephanie mendirikan Sekolah Anugerah Pekerti yang didirikannya pada 2004 di Surabaya. Sekolah tersebut melayani siswa playgroup sampai SMP.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI