Cara Mengatasi Anak-anak yang Mencemaskan Kematian

Esti Utami Suara.Com
Senin, 08 September 2014 | 06:25 WIB
Cara Mengatasi Anak-anak yang Mencemaskan Kematian
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ibu, tahukah Anda kadang anak-anak yang mengalami ketakutan pada kematian. Thanatophobia, atau takut mati, biasa terjadi pada anak usia 4-8 tahun. Tetapi dokter mengatakan anak-anak tidak akan  didiagnosis menderita thanatophobia, kecuali jika ketakutan akan kematian itu mempengaruhi mereka selama enam bulan.

Jika anak Anda menunjukkan tanda-tanda kecemasan yang luar biasa pada kematian, segera lakukan intervensi ketika ketakutan ini masih di tahap awal. Jika hingga enam bulan atau lebih kekhawatiran itu belum juga hilang, Anda disarankan untuk mencari  rujukan ke psikolog anak.

Lalu bagaimana menanganinya? Salah satunya adalah dengan menggunakan diagram. Dalam sebuah penelitian terhadap 90 anak usia 4-8 di Universitas Queensland, Australia, Virginia Slaughter dan Maya Griffiths menunjukkan bahwa membahas kematian dan penyakit secara dari sisi biologis akan lebih membantu menghilangkan ketakutan itu, ketimbang menggunakan hal-hal yang bersifat abstrak atau spiritual.

"Cara terbaik adalah dengan memposisikan kematian dalam konteks siklus hidup secara keseluruhan, yakni kelahiran, pertumbuhan, semakin tua, meninggal," kata Slaughter sambil menambahkan ini realitas yang akan dilami semua makhluk hidup, bukan sesuatu yang harus ditakutkan.  Ia mengingatkan ketika orang tua menghindari topik itu, justru bisa memicu kesalahpahaman.

Gerry Koocher, seorang psikolog anak New England, menimpali ketika seorang anak bertanya tentang apa yang membuat mati seekor hewan peliharaan, jawaban seperti "pergi ke surga" bisa lebih membingungkan daripada jawaban sederhana seperti "Dia menjadi sangat, sangat sakit dan kami tak bisa membuatnya lebih baik".

Dan ketika anak-anak mencemaskan kapan kematian akan terjadi, Darlene Wierski-Devoe, pelatih kehidupan yang banyak meneliti kecemasan pad aanak dan menulis buku "Just Like You" menyarankan untuk segera mengalihkan pembicarana ke hal-hal yang bersifat kekinian. "Shift pembicaraan ke masa sekarang, dan fokus pada hal-hal yang yang fantastis," ujarnya. (telegraph.co.uk)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI