Kiat Didiet Maulana Memadukan Kain Tradisional

Esti Utami Suara.Com
Jum'at, 05 September 2014 | 08:17 WIB
Kiat Didiet Maulana Memadukan Kain Tradisional
Busana dari tenun ikat di gelaran Jakarta Fashion & Food Festival, Mei lalu. [suara.com/Adrian Mahakam]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bumi Nusantara memiliki beragam kain tradisional yang terkenal dengan keunikan dan kecantikannya. Ada batik, lurik, tapis, ulos, songket, jumputan hingga tenun ikat.

Jika Anda termasuk penyuka beragam kain tradisional tapi bingung bagaimana mengaplikasikannya keĀ  busana siap pakai, desainer Didiet Maulana, membagi triknya kepada Anda.

Didiet menjelaskan, tenun ikat memiliki sifat yang berbeda-beda tergantung daerah asalnya. Jadi ketika ingin diaplikasikan ke busana, Didiet menyarankan untuk lebih dulu mengenal struktur dari material tenun ikat yang akan digunakan.

Menurutnya, tenun ikat dari Indonesia barat cenderung memiliki meterial yang lebih tipis dibandingkan tenun ikat asal Indonesia timur. Sedangkan untuk warnanya, kata Didiet, biasanya tenum ikat dari Indonesia barat lebih berani memilih warna. Makin ke timur, jelasnya, warnanya makin gelap dan mendekati warna-warna tanah

"Kesulitannya memang kita harus lebih dulu mengetahui sifat materialnya seperti apa. Jangan disamakan, melihat model baju dengan bahan sifon, lalu mau diaplikasikan ke bahan tenun ikat. Harus belajar strukturnya," ujar Didiet, di sela sebuah acara di Jakarta (Kamis (4/9/2014).

Tenun ikat yang biasanya lebih tebal lebih cocok untuk diaplikasikan ke gaun, blazer ataupun kemeja. Atau sebagai aksen yang membuat pakaian tidak terlihat monoton. "Selama pakaian tersebut cocok untuk struktur yang kaku, maka tenun ikat bisa digunakan," lanjut Didiet.

Tenun ikat lebih cocok dipadu-padankan dengan dengan kain polos. Karena tenun ikat biasanya sudah penuh dengan motif.

"Busana dari tenun ikat sendiri saat ini sudah bebas dipakai ke mana saja. Saya juga buat yang ready to wear, gaya casual. Jadi ke mal pun gak masalah," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI