Suara.com - Anda suka bersosialisasi dan memiliki banyak teman. Tetapi sebaliknya, pasangan Anda sama sekali tidak tertarik untuk bersosialisasi. Ia lebih suka menyendiri, walaupun sebenarnya dia adalah orang yang baik dan penuh komitmen.
Mungkin Anda akan mengeluhkan sikapnya ini. Tapi apakah Anda harus meninggalkannya, atau ada cara untuk mengatasi kondisi ini? Kelihatannya dia adalah seorang introvert, yang seolah-olah mendapatkan energinya dari dalam kepalanya sendiri.
Dan dari tes psikometri yang juga sering disebut sebagai Myers Briggs, menyatakan bahwa kondisi ini terjadi pada banyak orang. Hampir seperempat dari total populasi dunia bisa dikategorikan sebagai introvert. Dan kita perlu menghormati mereka yang memiliki sifat seperti ini.
Mantan pengacara Wall Street, Susan Cain menilai menghormati sikap introvert adalah isu 'keragaman'. Dia berpendapat bahwa para introvert berpikir lebih mendalam dan fokus pada apa yang paling penting, hubungan dan pekerjaan yang berarti!
Pesta atau acara kumpul-kumpul bisa membuat seorang introvert merasa tertekan secara fisik. Tatap muka dengan banyak percakapan yang tak pernah mencapai kesimpulan itu baginya tumpang tindih.
Jadi ketimbang memaksanya menghadiri pesta atau acara kumpul-kumpul yang bakal menyiksanya, lebih baik Anda menjajal kegiatan yang tak mengharuskan tatap muka, seperti nonton atau berjalan-jalan dengan teman-teman Anda. Mungkin ada orang lain di antara teman-teman Anda yang merasa senang berbincang dengan si dia.
Hal ini perlu anda lakukan mulai sekarang sebelum melangkah lebih jauh. Mungkin ada yang akan berubah untuk satu dua tahun ke depan. Mungkin nanti akan satu momen yang harus dirayakan, tak hanya berdua dengan dia bukan? (psychologies.co.uk)