Suara.com - Siapa yang paling patah hati ketika sebuah hubungan berakhir, laki-laki atau perempuan? Patah hati ternyata bukan kisah klise film Hollywood. Karena dari pencarian data Yahoo, banyak orang yang bertanya tentang hal yang satu ini.
Salah satu pertanyaan yang paling sering diajukan perempuan adalah, apakah ia merasakan kesakitan yang sama ketika hubungan harus berakhir? Kami punya kabar baik untuk Anda: laki-laki merasakan patah hati yang sama dengan perempuan. Mereka hanya memproses dan mengekspresikannya secara berbeda.
Perbedaan terbesar, menurut Rachel DeAlto, pakar hubungan yang telah menulis buku "Flirt Fearlessly", laki-laki cenderung untuk bangkit kembali lebih cepat, sementara wanita menganalisis dan tetap terbawa emosional. DeAlto membandingkan kondisi ini dengan "merobek band-aid' pada laki-laki dan "mengelupas secara perlahan" pada perempuan.
Tapi DeAlto buru-buru menambahkan ini karena laki-laki cenderung megabaikan perasaannya. "Lelaki cenderung tahu mereka terluka, tetapi mengabaikan perasaan itu dan mengisi saat 'terluka' ini dengan seseorang (atau sesuatu) yang lain. Ini tidak selalu pilihan sehat karena mereka tidak pernah benar-benar memproses kerugian," ujarnya.
Lalu, apa cara terbaik untuk melewati perpisahan? Pertama, berhenti menghakimi diri dan melepaskan dialog negatif internal di otak Anda. "Dengarkan suara yang di kepala Anda, dan ketika Anda mendengarnya, kaji ulang semua pikiran negatif dengan menanyakan, "Bagaimana pikiran ini menguntungkan saya?" atau "Kenapa saya menjadi begitu kejam pada diri sendiri?".
Yang kedua adalah mendengarkan pendapat pihak ketiga, untuk mendapatkan perspektif tentang hubungan Anda. DeAlto menyarankan untuk berpura-pura ini adalah hubungan orang lain. Anda juga perlu segera mendapatkan hubungan baru. "Dapatkan di luar sana, ini akan membuat Anda merasa lebih hidup dan diinginkan," pungkasnya. (shape.com)