Studi: Makan Bersama Bantu Anak Hadapi "Cyberbullying"

Esti Utami Suara.Com
Selasa, 02 September 2014 | 11:45 WIB
Studi: Makan Bersama Bantu Anak Hadapi "Cyberbullying"
Ilustrasi makan bersama keluarga (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seberapa sering Anda makan bersama keluarga? Jika makin jarang, kini mungkin saatnya Anda mulai menghidupkan kembali kebiasaan ini. Karena sebuah penelitian terbaru menemukan makan malam bersama keluarga, akan membantu anak mengurangi efek bullying, baik di sekolahnya ataupun di media sosial (cyberbullying) pada remaja.

Peneliti dari McGill University mengungkap waktu makan bersama keluarga merupakan waktu yang tepat untuk memberikan dukungan sosial yang dapat membantu remaja menghadapi pem-bullyan di luar sana. Penelitian ini juga menunjukkan kontak keluarga dan komunikasi juga dapat mengurangi beberapa efek dari cyberbullying.

Profesor Frank Elgar, yang memimpin penelitian mengungkap bullying di media sosial sudah sangat mengkhawatirkan. "Satu dari lima remaja mengalami cyberbullying," ujarnya.

Banyak remaja menggunakan media sosial, lanjutnya, dan sulit bagi orang tua untuk memantau pelecehan secara online dan penyalahgunaan media sosial. Untuk itu menurutnya, penting bagi orang tua jaman sekarang untuk mengidentifikasi faktor-faktor pelindung untuk melindungi putra-putrinya dari cyberbullying.

Penelitian, yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Pediatri, itu menesurvei 20.385 remaja di negara bagian Wisconsin, AS.
Mereka mengukur eksposur untuk cyberbullying dan maupun bullying secara tradisional, serta berbagai masalah kesehatan mental yang ditimbulkan, termasuk depresi, kecemasan, penggunaan narkoba, menyakiti diri, pikiran bunuh diri, dan upaya bunuh diri.

"Kami menemukan bahwa perubahan emosi dan perilaku adalah 2,6-4,5 kali lebih umum di antara korban cyberbullying," papar Elgar,

Ia menambahkan kontak keluarga dan komunikasi dalam keluarga efektif mengurangi efek negatif cyberbullying. Keterlibatan orang tua dan pengawasan dapatĀ  membantu korban cyberbullying. Untuk itu ia menyarankan tak ada salahnya sesekali orang tua memeriksa kehidupan online putra-putrinya untuk mengetahui apakah mereka menjadi korban cyberbullying.

"Banyak remaja tidak memiliki makan keluarga biasa tapi menerima dukungan dengan cara lain, seperti sarapan bersama," ujarnya. (telegraph.co.uk)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI