Suara.com - Sampah sering menimbulkan masalah. Padahal dengan penanganan yang tepat, sampah bisa menjadi berkah Itulah yang dialami program bank sampah Bekasi, yang ternyata efektif mendongkrak pendapatan warga miskin perkotaan.
"Dengan adanya bank sampah diharapkan warga dapat berperan langsung meminimalisir volume sampah sekaligus menambah pendapatan ekonomi keluarga," kata Kepala Bidang Pendataan dan Pengembangan pada Dinas Kebersihan Kota Bekasi, Ratim, Jumat (29/8/2014).
Menurut dia, keberadaan bank sampah di wilayah setempat mendorong masyarakat untuk memilah sendiri sampah yang memiliki nilai ekonomis. Sampah seperti plastik bekas, kardus, kaleng atau botol bisa dijual untuk didaur ulang. Sedangkan sampah organik bisa diolah menjadi pupuk.
Salah satu bank sampah yang berjalan efektif terletak di RW 02 Kelurahan Bintarajaya, Kecamatan Bekasi Barat.
"Dalam sebulan terakhir, bank sampah ini dapat memperoleh pendapatan hingga Rp3 juta dari hasil pengolahan sampah yang dijual kepada pemerintah daerah," katanya.
Keberadaan bank sampah di tengah kota metropolitan ini diharapkan mampu menjadi solusi masalah sampah. Yang pada akhirnya dapat mengurangi beban tempat pembuangan akhir sampah di Kelurahan Sumurbatu, Kecamatan Bantargebang.
Pada 2014, Pemkot Bekasi menargetkan terbentuk 120 bank sampah yang tersebar di 12 kecamatan setempat. "Dari 81 bank sampah yang terealisasi saat ini, sebanyak 56 kelompok sudah berjalan mandiri," katanya.
Pihaknya juga terus memberikan bantuan kepada masing-masing pengelola bank sampah berupa mesin daur ulang dan fasilitas lainnya. "Bantuannya bisa berupa bibit pohon, mesin pencacah, baktor, hingga truk sampah," katanya. (Antara)