Suara.com - "Bebaskan pikiran Anda, maka anda tidak akan melihat makna lain dari dada perempuan yang telanjang di tengah ruang publik". Itu mungkin pesan yang ingin disampaikan para aktivis persamaan hak antara laki-laki dan perempuan di hari "Topless sedunia" yang dirayakan Minggu (24/8/2014) atau hari Senin ini.
Dan memeringati hari unik ini, segenap aktivis anti diskriminasi gender di seluruh penjuru dunia menggelar aksi damai. Dengan topless tentunya. Salah aksi itu digelar di kawasan elit Manhattan, New York AS. Dengan bertelanjang dada, para aktivis baik laki-laki maupun perempuan, menggelar parade di jalanan Manhattan.
Aksi serupa juga digelar di salah satu tujuan wisata dunia, di Venesia, Italia. Dalam aksinya, para aktivis memprotes larangan bagi perempuan untuk tampil topless di ruang publik terutama di pantai.
Hari Topless sedunia biasa dirayakan pada hari Minggu terdekat dengan tangal 26 Agustus, yakni hari ketika Pemerintah AS menyatakan 26 Agustus Hari Emansipasi Wanita pada tahun 1920 lalu. Mereka memprotes larangan bagi perempuan untuk tampil tanpa penutup dada.
"Sudah waktunya untuk menuntut hak kita untuk pergi topless atas dasar kesetaraan gender," demikian isi kampanye mereka. (dailymail/laweekly)