Suara.com - Sebuah produsen pakaian dalam perempuan jadi sorotan publik setelah memakai nama "ISIS" untuk salah satu koleksinya. Sebenarnya, "ISIS" yang mereka maksud adalah sebutan bagi dewi asmara dalam kebudayaan Mesir.
Namun, ternyata nama itu jugalah yang dipakai oleh organisasi teroris yang kini sedang hangat dibicarakan.
Adalah produsen pakaian dalam Ann Summers yang baru-baru ini meluncurkan koleksi terbaru mereka dengan nama ISIS. Kepada The Independent, pihak perusahaan Ann Summers mengatakan bahwa mereka sudah memilih nama "ISIS" untuk koleksi tersebut sejak enam bulan silam.
Mereka mengaku sadar bahwa nama itu juga dipakai oleh kelompok teroris. Namun, menurut mereka, sudah terlambat untuk melakukan perubahan nama. Mereka meminta maaf atas kesamaan nama itu dan menegaskan bahwa penamaan itu tidak ditujukan untuk menyinggung atau mendukung pihak manapun.
"Kami tidak mendukung dan tidak memaafkan aksi terorisme atau kekerasan," kata mereka.
Negara Islam sudah muncul dalam berbagai bentuk dalam satu dekade terakhir sejak dibentuk di Irak pada tahun 2004. Bulan Juni lalu, mereka memproklamirkan sebuah kekhalifahan di kawasan Aleppo di Suriah hingga Provinsi Diyala di Irak.
Beberapa hari belakangan Negara Islam juga menjadi sorotan setelah salah satu militannya memenggal seorang jurnalis foto Amerika Serikat di depan kamera. (Mirror)