Suara.com - Foto Golden Retreiver berbulu coklat lebat selebar satu halaman koran menjadi pemandangan pertama ketika memasuki Pet Republic, hotel hewan yang menempati bangunan berlantai tiga di Jalan Muara Karang 318, Jakarta Utara, milik Themmy Tj, pemuda berumur 29 tahun.
Di Pet Republic, hewan peliharaan akan dimanja bak tamu istimewa; istirahat di kamar berpendingin udara, mendapat berbagai paket "grooming", perawatan kesehatan dan "kecantikan", yang seluruhnya demi membuat hewan peliharaan merasa nyaman.
Menurut Themmy, hewan juga perlu dimanjakan di hotel layaknya manusia, karena kalau di rumah pemiliknya belum tentu tahu bagaimana cara membuat hewannya lebih rileks.
Hotel hewan atau pet hotel bukan sekedar tempat penitipan hewan. "Pet hotel lebih mengarah pada program memanjakan hewan dengan banyak 'treatment' dan pelayanan," kata Themmy, yang menyambut Antara, dengan berbusana santai ala anak muda; mengenakan kaus hitam dan celana pendek.
Kamar hotel Pet Republic adalah bilik-bilik kandang rapi nan bersih serta berwarna kuning cerah. Di bagian langit-langit terdapat dua AC untuk menyesuaikan suhu udara dan kipas 'exhouse' untuk menjaga sirkulasi udara di kamar hotel.
Hewan piaraan yang kerap menjadi "tamu" dan menginap di hotel Pet Republic, adalah anjing dan kucing. Dua jenis hewan, yang kata Themmy, paling banyak pecintanya di Jakarta. Untuk menjamin "privasi" dua mamalia yang kerap bertengkar itu, Themmy memisahkan bilik untuk kucing dan anjing.
Selain hotel hewan, lelaki berkacamata itu, mempunyai banyak usaha yang berfokus pada jasa perawatan hewan peliharaan, seperti salon hewan dan "pet store" atau toko hewan yang juga menjual aksesoris perlengkapan binatang rumahan seperti anjing, kucing, "sugar glider" dan hamster.
Themmy memang bukan orang baru di bisnis perawatan hewan piaraan, karena usaha miliknya merupakan bisnis keluarga yang telah dirintis sejak ia belum lahir.
"Bisnis ini sudah dimulai sejak tahun 1970-an oleh ayah saya. Beliau selain seorang breder, ia memang pecinta binatang, terutama anjing dan kucing," kata Themmy.
Di kawasan Pluit Putri Raya, usaha sejenis Pet Republic, bahkan dikemas dalam layanan yang lebih mewah. Namanya adalah Pet Station, sebuah perusahaan layanan hewan piaraan bertaraf internasional yang selain membuka hotel hewan, juga memberikan servis salon hewan ("grooming center"), kolam renang hewan ("pet swimming pool"), dan toko perlengkapan hewan.
Pet Station baru didirikan setahun terakhir, namun perkembangannya sangat cepat dan sudah memiliki berbagai perlengkapan bertaraf internasional karena bekerjasama dengan perusahaan sejenis di Tiongkok dan Hong Kong.
Direktur Utama Pet Station, Henny Marlita, mengatakan alasan mendirikan usaha ini adalah karena pecinta binatang di Indonesia sangat banyak dan belum ada tempat untuk merawat mereka dengan cara yang baik.
"Banyak yang suka memelihara binatang, tetapi tidak tahu cara untuk merawat mereka. Itu bisa menyiksa mereka secara perlahan-lahan," kata Henny yang juga berprofesi sebagai "trainer grooming".
Pet Station mempunyai empat lantai, lantai pertama digunakan untuk penjualan hewan dan perlengkapannya, sedangkan hotel dan salon dan kolamnya terdapat di lantai tiga.
Pada setiap kandang-kandang hewan di hotel Pet Station selalu terdapat satu peralatan untuk mencukur dan memandikan hewan yang berstandar internasional. Pet Station juga dilengkapi peralatan canggih seperti tempat timbang anjing otomatis berwarna abu-abu dan berbentuk seperti mesin jahit.
Jeruji kandang di Pet Station tidak terbuat dari besi biasa, tetapi besi khusus anti karat sehingga tidak berbahaya ketika digigit oleh anjing atau kucing. Kandang juga dilengkapi tempat minum dan makan otomatis, sehingga penjaga tidak perlu khawatir anjing atau kucing yang menginap di Pet Station akan kehabisan makanan.
Ruang "grooming", yang terbuat dari kaca tembus pandang, juga membuat pelanggan Pet Station bisa mengawasi bagaimana pegawai Pet Station memanjakan hewan piaraan kesayangan mereka.
Kenyamanan yang tidak murah Beberapa Cihua-hua dan Golden Retriever yang tertidur pulas di dalam kamar hotel hewan Pet Station, jelas menegaskan bahwa anjing-anjing itu telah mendapat perlakuan istimewa dari para pegawai Pet Station.
Dengan layanan semacam itu, berapa tarif yang harus dibayar jika hendak menginapkan kucing atau anjing tersayang? Pet Station memasang tarif menginap paling murah Rp100 ribu per malam. Tetapi jika sepaket dengan "grooming" lengkap, untuk anjing ukuran Golden Retriever dewasa, bisa mencapai Rp2 juta, kata Henny.
Di Pet Station, biaya jasa hotel dan salon hewan, kata Henny, biasanya dihitung berdasarkan ukuran binatang dan berat badannya. Semakin besar ukuran hewan biaya akan semakin besar pula.
"Kalau masalah prosedur dan harga sih rata-rata setiap pengusaha penginapan hewan memiliki cara yang sama, persaingan hanya terdapat pada pelayanan," tambahnya.
Senada dengan Henny, pemilik Pet Repubic Themmy Tj, menyatakan layanan prima merupakan kunci utama usaha jasa perawatan hewan.
"Kami selalu minta daftar kebiasaan hewan kepada pemilik, seperti makanannya, minuman, vitamin, permainan kesukaan dan jam-jam istirahat serta bermain," tuturnya.
Satu karyawan Themmy biasanya mengurus antara dua sampai tiga hewan, mereka bertugas menjaga dan memberi makanan. Jam-jam makan berbeda antara hewan yang satu dengan yang lain tergantung permintaan pelanggan.
Themmy juga menjalin kerjasama dengan komunitas pecinta hewan, dokter hewan, pelatih hewan dan distributor makanan hewan, untuk menjaga mutu layanan hotelnya.
"Setiap pegawai di kantor saya selalu saya training untuk menangani hewan, terkadang perlu training khusus dari teman saya pelatih hewan. Hal ini bertujuan dalam menjaga kualitas pelayanan kami," katanya.
Tidak bisa sembarang piaraan bisa menginap di hotel hewan. Syarat utama "tamu" Pet Republic adalah hewan harus dalam keadaan sehat ketika dititipkan, tidak berpenyakit menular, rabies maupun penyakit lain, katanya.
Menurut Themmy, pelanggan juga kerap meminta penanganan khusus, agar hewan kesayangannya tidak stres.
"Pelanggan biasa memberi daftar kebiasaan beserta makanan dan alat main kepunyaan mereka sendiri," tuturnya.
Jika pelanggan meminta penanganan khusus, yang membutuhkan fasilitas tambahan, seperti makanan khusus atau tempat tidur tertentu, Pet Republic akan memungut biaya tambahan.
Oleh karena itu, katanya, harga menginap di Pet Hotel bervariasi antara Rp90 ribu sampai Rp400 ribu tergantung paket yang dipilih pelanggan.
Jika memilih paket termurah hewan hanya akan menginap di bilik biasa. Namun jika hewan kesayangan harus "grooming", dimandikan, diberi vitamin, dipijit, dan tidur di kandang yang luas, perawatannya bisa Rp250 ribu.
Jika menginap di Pet Republic, "tamu-tamu" Themmy juga akan diajak jalan-jalan sore di sekitar Muara Karang. Hal ini bertujuan untuk menjaga hewan tetap fit dan tidak stres ketika masuk kandang barunya.
Salah satu pelanggan Pet Station mengatakan, ia lebih percaya jasa menginapkan hewan kesayangannya di hotel hewan daripada harus menitipkan hewan kesayanganya kepada orang yang tidak memahami binatang, walaupun itu saudara dekat.
Menurut Henny, kesibukan dan mobilitas yang tinggi menjadi alasan utama, para pemilik hewan piaraan memakai jasa hotel hewan. Perlakuan istimewa itu diberikan, karena mereka merasa hewan piaraannya sudah dianggap sebagai keluarga.
"Hewan-hewan peliharaan itu mendapat perlakuan seperti majikannya, karena mereka sudah dianggap sebagai bagian dari keluarga," kata wanita yang mempunyai beberapa penghargaan sebagai perawat anjing.
Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PB PDHI), Drh. Wiwiek Bagja menilai keberadaan hotel hewan adalah sesuatu yang positif, karena dapat membantu menyadarkan masyarakat mengenai kewajiban memperlakukan hewan peliharaan dengan baik.
"Banyak masyarakat yang belum memahami cara memperlakukan hewan peliharaan dengan baik. Hal itu dapat menyiksa hewan itu sendiri. Misalnya kucing selalu ditaruh di kandang terus, hanya diberi makanan biasa tanpa adanya interaksi dari pemilik. Itu hal yang salah," kata Wiwiek saat ditemui di Kantor Dokter Hewan, Ragunan, Jakarta Selatan.
Ia menambahkan belum banyak pemilik piaraan yang memahami psikologis hewan. Mereka tidak tahu kalau hewan juga bisa stres, marah, bahkan cemburu, jika diperlakukan berbeda dengan peliharaan lain.
"Pet Hotel diharapkan bisa 'memanusiakan' hewan. Mereka juga makhluk hidup yang butuh perhatian!" tegas Wiwiek.