Suara.com - Bukan hal mudah untuk menangani amarah pada waktu tertentu, apalagi jika itu berasal dari pasangan Anda. Lalu apa yang harus Anda lakukan, jika si dia suka mengamuk? Apakah Anda harus lari mencari perlindungan, atau meringkuk di balik perabot? Berikut adalah sejumlah kiat untuk menangani kondisi ini.
Yang pertama adalah mencoba memahami kondisi kejiwaannya. Banyak laki-laki secara emosional tidak stabil dan kesulitan untuk mengendalikan emosi mereka. Jika dia memang sering mengamuk, bisa jadi dia menderita semacam gangguan kepribadian, seperti perubahan suasana hati, citra diri yang terdistorsi, takut ditinggalkan atau keinginan untuk mengontrol orang lain melalui kemarahan atau ancaman. Dia juga bisa bersikap baik, menarik, kepribadian dan cerdas. Tetapi ketika saklar dipencet Anda mungkin menemukan dia yang benar-benar berbeda. Terapi dapat membantu, tapi yang terpenting ada keinginan dari dia untuk berubah.
Yang kedua adalah tanggapi perilakunya dengan sikap dewasa. Ketika dia mengamuk untuk mengontrol orang-orang di sekelilingnya, diskusikan bagaimana perilakunya mempengaruhi Anda. Ungkapkan keberatan Anda. Diskusikan pilihan lain untuk melampiaskan emosinya ketika ia marah. Jika ia tidak bisa mengendalikan amarahnya, tinggalkan dia sendirian sampai dapat mengontrol kembali emosinya.
Menghabiskan waktu dengan seorang laki-laki yang emosinya berubah-ubah bisa membuat Anda menghawatir dirinya. Jika Anda merasa bisa menjadi penyelamatnya, penting untuk menyadari bahwa ia tidak mungkin berubah kecuali dia memang ingin berubah. Jika memang dia tidka menunjukkan keinginan untuk berubah, maka meninggalkannya adalah keputusan terbaik.
Jika amarahnya membuat Anda takut, atau ia mengancam untuk menyakiti dirinya sendiri, mungkin Anda perlu meminta bantuan profesional. Apalagi jika ia bersikeras untuk melanjutkan hubungan. Seorang terapis dapat membantu Anda tentang apa yang perlu Anda lakukan atau memilih hubungan yang lebih sehat. (timesofindia.com)