Suara.com - Masih ingat asyiknya bermain layang-layang dan ingin merasakan kembali keasyikan itu. Maka luangkan waktu untuk ke Raha, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Mulai hari ini, Selasa (19/8/2014) berlangsung Festival Layang-layang Internasional. Festival ini diikuti ratusan peserta dari tujuh negara termasuk Indonesia, sebagai tuan rumah.
Negara-negara yang sudah memastikan untuk ikut Festival tersebut, yakni Belanda, Perancis, Australia, Swedia, Singapura dan Amerika Serikat. Festival ini juga akan diikuti sejumlah peserta dari Indonesia lainnya.
Pemerintah Kabupaten Muna sendiri sebagai tuan rumah menyiapkan Layang-layang "Kaghati" untuk ditampilkan dalam festival tersebut. Menurut Kepala Dinas Pariwisata Muna, Nursina Taeda, Kaghati merupakan layang-layang tradisional masyarakat Muna yang terbuat dari daun ubi hutan atau daun tumbuhan "Kolope" dalam bahasa masyaraat setempat.
Layang-layang tersebut sudah berulang kali mengharumkan nama daerah Muna dan Indonesia dalam berbagai kegiatan Festival Layang-layang Internasional.
Sedianya festival ini akan dibuka Menteri Pariwisata dan Industri Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pengestu, namun menjelang pembukaan, Mari berhalangan datang dan hanya mengutus salah satu Dirjennya.
"Menteri Pariwisata yang semula direncanakan membuka kegiatan Festival, batal hadir di Raha karena ada tugas penting dari Menteri yang tidak bisa ditinggalkan," kata Kepala Bagian Humas Sekretariat Pemerintah Provinsi Sultra, Kusnadi di Kendari, Selasa (19/8/2014).
Namun demikian ketidak-hadiran Mari diharapkan tidak akan mengurangi kemeriahan festival layang-layang yang akan berlangsung hingga Jumat (22/8/2014) ini. (Antara)