Pastel, Cermin Keanggunan Ria Miranda

Ririn Indriani Suara.Com
Senin, 18 Agustus 2014 | 12:04 WIB
Pastel, Cermin Keanggunan Ria Miranda
Perancang busana muslim, Ria Miranda. (Foto: Suara.com/Dinda Rachmawati)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pesatnya dunia fesyen muslim di tanah air, sangat dipengaruhi oleh kerja keras beberapa nama-nama berbakat di belakangnya.

Salah satunya adalah si cantik Ria Miranda, perancang busana muslim yang beberapa tahun ini semakin bersinar namanya.Namun, kesuksesan tak instan didapatkan oleh perempuan bernama asli Indria Miranda ini.

Sejak SMA, dirinya memang sudah tertarik pada dunia fesyen hingga akhirnya memiliki keinginan untuk sekolah mode. "Meski harus menempuh pendidikan S1 di Padang, Sumatera Barat," ujarnya mengawali perbincangan.

Dibesarkan di tengah keluarga entrepreneur, passion yang besar di dunia fesyen hingga dukungan penuh dari keluarga, sahabat dan semua orang yang disayangi adalah hal yang menjadi alasan Ria untuk bisa mewujudkan keinginannya menjadi desainer.

Selepas lulus dari sekolah mode ESMOD Jakarta, Ria menuturkan, memang tidak mudah untuk memulai membangun sebuah merek.

Lika-Liku Merintis Karier
Sebelum memiliki keputusan besar untuk membangun merek, ia sempat bekerja menjadi fashion stylish di salah satu majalah muslim untuk menambah pengalaman, wawasan dan memperluas networking.

"Alhamdulillah, di tahun 2009 aku bisa memulai semuanya sampai saat ini, yang awalnya memiliki brand bernama Shabby Chic kemudian di re-branding kembali menjadi Ria Miranda seperti sekarang," cerita ibu satu anak ini.

Tantangan dan hambatan pun harus dihadapi ketika memulai karier sebagai seorang desainer. Misalnya, lanjut Ria, susahnya mencari tim produksi yang berkualitas, pemilihan bahan, adanya kepercayaan yang dirusak oleh tim, hingga dalam pembuatan branding marketing strategy.

"Akhirnya seiring berjalannya waktu, saya mulai menemukan karakter desain saya sendiri," ceritanya.

Perempuan berhijab ini pun mulai menyuguhkan beragam rancangan ready to wear. Tak hanya itu, ia juga tetap konsisten menampilkan sosok perempuan yang sederhana dan bersahaja melalui pilihan kelembutan warna pastel yang menjadi ciri khasnya.

Karena memiliki darah Minang yang kental, Ria juga kerap kali mengkampanyekan produknya dengan tema Minang Heritage yang juga menjadi kekuatan, dengan memperkenalkan rancangan detail khas Minang.

"Fashion itu berkembang dan penuh kompetisi, maka harus buat sesuatu yang unik dan menjadikan itu ciri khas," jelas Ria.

Hobi Traveling
Inspirasi pun didapatkannya dari banyak hal terutama lingkungan, dengan mengetahui tren, perkembangan fesyen dan harus mengetahui keinginan pasar dengan tetap menampilkan ciri khas desain.

Hobi traveling yang dilakukan oleh perempuan kelahiran 1985 ini pun turut andil dalam memberikan banyak inspirasi untuk rancangannya.

"Dengan ini, saya ingin bahwa perempuan muslim tetap tampil cantik dengan busana yang simple namun elegan. Yang utama adalah senyuman dan kesantunan dalam perilaku," kata Ria.

Hal ini, lanjut dia, hanya dapat di lakukan jika perempuan berbusana dengan sederhana dan santun, sehingga dapat memancarkan kecantikan tidak hanya dari luar, namun kecantikan dari hati.

Sampai saat ini, deretan kesuksesan pun telah ia raih, seperti bisa diterima sebagai anggota APPMI, memiliki 20 store pribadi yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia dan Malaysia, menjadi brand ambasador Wardah Cosmetics hingga dapat menjual brand-nya di department store sekelas Galeries Lafayette pada bulan Ramadan kemarin.

Ria pun masih memiliki impian yang besar agar dapat go internasional dan desainnya pun dapat diterima dengan baik sesuai dengan karakter dan personality designnya.

Ia sangat berharap, busana muslim di Indonesia dapat semakin kreatif dan menciptakan trendsetter hijab sendiri. Sehingga, cita-cita bersama untuk menjadikan Indonesia sebagai kiblat faesyen muslim pun segera terwujud.

Sedangkan untuk dunia fesyen di Indonesia ke depannya, Ria berharap dapat semakin berkembang dengan kualitas desainer yang semakin baik, sehingga dapat menciptakan karya-karya yang lebih kreatif lagi.

"Campaign cintai produk lokal pun terus digarap. Selain dapat mengembangkan perekonomian, masyarakat pun bisa aware terhadap karya anak negeri dan memakai brand lokal Indonesia," pesannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI