Piainemo juga dikenal dengan sebutan Wayag Kecil karena pemandangan yang menyerupai Pulau Wayag, ikon wisata Raja Ampat. Tapi posisi Wayag yang berada di tempat paling jauh di bagian utara dan harus ditempuh antara enam sampai tujuh jam, membuat wisatawan yang tidak punya banyak waktu, memilih Piainemo.
"Wah rasa lelah saya setelah mendaki tangga ini langsung berbayar lunas setelah melihat pemandangan seindah ini," kata Aryati sambil terengah-engah saat mencapai puncak Piainemo.
Di Hidden Bay, pemandangan yang disuguhkan adalah gugusan pulau-pulau karang kecil yang jumlahnya ratusan sehingga mereka yang berada di lokasi tersebut seperti berada di dalam sebuah labirin.
Pengunjung yang masuk ke lokasi Hidden Bay akan kebingungan untuk mencari jalan keluar jika tidak didampingi oleh pemandu yang sudah professional karena pulau-pulau kecil tersebut terlihat sangat mirip satu sama lain.
Kampung Wisata Destinasi lainnya adalah Kampung Wisata Arborek yang juga sekaligus menjadi lokasi favorit untuk snorkeling dan menyelam karena wisatawan tidak perlu jauh-jauh mencari lokasi penyelaman.
Dari kejauhan, sudah terbaca tulisan "Selamat Datang di Kampung Wisata Arborek/, yang terpampang di dekat dermaga, serta tulisan lain untuk mengingatkan pengunjung untuk menjaga kesopanan dalam berpakaian, tidak menyentuh atau menginjak terumbu karang, serta ajakan untuk menjadi wisatawan yang bertanggung jawab.
"Hati-hati, itu ada yang berenang menuju tempat dangkal, nanti bisa menginjak terumbu karang," teriak Denny, salah seorang pemandu setelah melihat seorang wanita yang tanpa sadar berenang mengikuti sekumpulan ikan hias ke tempat yang dangkal.
Masyarakat Kampung Wisata Arborek benar-benar berusaha menjaga keindahan dan kekayaan alam mereka, sehingga tidak terlihat sedikit pun sampah yang berserakan di sekitar dermaga.
Pasir yang putih bersih, lambaian pohon kelapa di sekeliling pulau, serta sambutan ramah masyarakat setempat, membuat pengunjung merasa betah untuk berlama-lama di pulau tersebut.
Ranny Tumundo, seorang pemandu wisata profesional lainnya yang sudah bekerja selama dua tahun di Raja Ampat menuturkan bahwa sebenarnya tidak cukup waktu hanya tiga hari untuk menikmati keindahan Raja Ampat.