Suara.com - Perempuan paruh baya yang berselingkuh di belakang suami mereka sebenarnya mencari kepuasan seksual dan bukan karena ingin bercerai, demikian hasil riset yang akan dipresentasikan di ajang American Sociological Association yang digelar di San Francisco, Amerika Serikat, Senin (18/8/2014).
Riset itu menggunakan sampel para perempuan yang menggunakan AshleyMadison.com, sebuah situs kencan untuk mereka yang ingin berselingkuh.
Hasil temuan itu berbeda dari anggapan umum yang mengatakan bahwa perempuan berselingkuh karena tidak bahagia dalam pernikahan, demikian dikatakan Eric Anderson, pakar olahraga, maskulinitas, dan seksualitas pada University of Winchester, Inggris.
"Orang sering mengatakan bahwa ketidakjujuran adalah salah satu tanda masalah dalam hubungan. Tetapi itu rupanya hanya versi tukang terapi, setelah seorang perempuan tertangkap basah beselingkuh," kata Anderson.
"Ketika seseorang tertangkap basah melakukan kesalahan, maka ia akan mencari alasan. Alasan biasanya, 'Suami saya tidak memperlakukan saya dengan baik'," beber Anderson, yang juga kepala bidang sains di AshleyMadison.com.
Dalam risetnya Anderson dkk meneliti profil dan pesan yang dikirim oleh 100 perempuan yang sudah menikah dan berusia 35 sampai 45 tahun dalam website kencan itu. Ada sekitar 42.000 baris pesan dikirim oleh para responden ke calon kekasih gelap mereka di website itu.
"Mereka tidak tahu saya membaca percakapan mereka," kata Anderson.
Dengan membaca percakapan itu, Anderson bisa mempelajari motivasi mereka mencari mitra selingkuh. Menurut Anderson, ketika seseorang membuat akun di AshleyMadison, maka ia harus rela informasi profil dan informasi lainnya diakses untuk tujuan riset.
Dari penelitian Anderson itu ditemukan bahwa, sekitar dua pertiga responden mencari pengalaman hubungan yang lebih romantis, yang berarti harus melibatkan hubungan seks. Tak satu pun responden yang ingin bercerai dari pasangan resminya.
Meski temuan itu terbatas hanya pada sebuah website, tetapi Anderson mengklaim bahwa perempuan yang berselingkuh bukan tidak puas pada pernikahannya.
"Mereka ingin agar pernikahan mereka punya sedikit affair, sementara lelaki lebih tidak bermasalah untuk meladeni dan mau berhubungan seks dengan siapa saja," kata Anderson. (Live Science)