Maka tak heran, di lantai dua museum tersebut terdapat ruang tidur Maeda.
Laksamana Tadashi Maeda yang lebih dikenal dengan panggilan Laksamana Maeda meminjamkan kediamannya kepada para perumus proklamasi.
Laksamana Maeda, juga menjamin keselamatan dan keamanan para penyusun naskah proklamasi seperti Soekarno, Mohammad Hatta dan Achmad Soebardjo, ditambah sang juru ketik Sayuti Melik, BM Diah, dan lainnya.
Pada saat itu terjadi perbedaan pendapat antara Angkatan Darat Jepang dan Angkatan Laut Jepang.
"Kami bangga, ada orang Jepang yang berperan dalam kemerdekaan suatu bangsa," ujarnya bangga.
Pada hari peringatan kemerdekaan Indonesia, Inoue dan rombongannya akan mengikuti upacara bendera.
Detik-detik Proklamasi Proklamasi kemerdekaan Indonesia tidak terlepas dari dijatuhi bom atom di Hiroshima dan Nagasaski, 6 dan 9 Agustus 1945, oleh pesawat bom atom Amerika Serikat.
Kaisar Hirohito menyatakan menyerah terhadap sekutu dalam Perang Dunia II karena ratusan ribu rakyat Jepang menjadi korban bom atom itu.
Kekalahan Jepang itu tidak diketahui oleh Indonesia. Tokoh pergerakan Indonesia, Sutan Syahrir termasuk orang yang dulu tahu mengenai kekalahan Jepang.
Pada 14 Agustus 1945, Syahrir dan tokoh pemuda lainnya, mendatangi Bung Karno dan Bung Hatta untuk memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.