Suara.com - Jelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-69, Pemerintah DKI Jakarta bekerjasama dengan Pengurus Museum Joeang 45, Museum Naskah Proklamasi, Tugu Proklamasi beserta komunitas-komunitas, siswa SMK dan SMP, menggelar napak tilas sejarah proklamasi kemerdekaan RI.
Ketua Museum Joeang 45 dan Panitia acara Napak Tilas Proklamasi RI, Imran mengatakan, konsep acara napak tilas ini sebagai rangkaian mengingat sejarah proklamasi RI pada 17 Agustus 1945.
"Kita tahu menapak tilasi detik-detik proklamasi sebagai pengingat sejarah Proklamasi kemerdekaan RI, terdiri dari pertemuan kaum muda dan tua Indonesia sampai pembacaan teks proklamasi," kata Imran di Kantor Museum Gedung Joeang 45 Jakarta, Sabtu (16/08/2014).
Imran menuturkan, uacara napak tilas ini untuk mengingat kembali sejarah proklamasi kemerdekaan RI tidak terlepas dari kaum pemuda-pemuda Menteng 31 seperti Chairul Saleh dan kaum tua Soekarno, Mohammad Hatta, dan Ki Hajar Dewantara.
Kata dia, acara ini melibatkan komunitas-komunitas seperti komunitas onthel, komunitas historia dan siswa SMK,SMP Jakarta, dengan melakukan napak tilas (jalan kaki) dari Museum Joeang 45 ke Museum Naskah Proklamasi sampai Tugu Proklamasi.
Ia menambahkan, acara ini sudah berlangsung selama 10 tahun. Perbedaan acara tahun ini dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yaitu diadakannya lomba yel orasi jargon-jargon perjuangan.
"Acara dengan biaya APBD Pemerintah DKI Jakarta ini, berlangsung demi menyengati kaum muda dan tua untuk mengingat detik-detik proklamasi melalu napak tilas dari museum ke museum sejarah proklamasi dengan jargon orasi perjuangan," pungkasnya.