Suara.com - Menjadi orang tua tunggal berarti banyak hal yang harus ditangani, sendiri! Tetapi siapa sangka, menjadi orang tua tunggal, khususnya para perempuan merasa bahagia dengan status mereka.
Itu setidaknya hasil sebuah penelitian di Polandia yang meneliti para perempuan yang melahirkan anak mereka, meski tidak memiliki pasangan. Hasil penelitian itu dirilis di Journal of Happiness Studies, bulan April lalu.
Para perempuan ini harus menghadapi sejumlah masalah, seperti masalah keuangan, tak ada dukungan dari pasangan hingga penolakan dari masyarakat sekitarnya. Namun memiliki anak, tidak serta merta menggerus kebahagiaan mereka. Berbagai masalah itu justru menguatkan ikatan antara si ibu dan buah hatinya.
“Kehadiran anak justru membuat mereka merasa lebih berarti," ujar Anna Baranowska-Rataj, dari Universitas Umea, di Swedia.
Ia menambahkan, lepas dari segala kesulitan dan masalah yang dihadapi, kehadiran seorang anak akan menjadi pusat kehidupan seorang anak.
“Kehadiran seorang anak sering memberi kekuatan bagi ibunya, lebih besar dibanding sebelum dia ada," ujar Monika Mynarska, peneliti lainnya. Ia mencontohkan, karena rasa tanggung jawab atas pertumbuhan anaknya, seorang perempuan akan lebih berani meninggalkan hubungan yang tidak sehat lagi menyakitkan.
"Jadi menjadi orang tua tungal sering mendorong perempuan untuk kembali ke jalur yang benar," tambah Mynarska.
Setelah mempertimbangkan banyak hal, tim ini menemukan bukti bahwa kehidupan seorang perempuan yang memutuskan menjadi orang tua tunggal akan berubah lebih baik ketimbang mereka tidak melahirkan dan tidak membesarkan anaknya. (easygoodhealth.com)