Menikmati Pasar Tradisional Swiss dalam Mal

Ririn Indriani Suara.Com
Jum'at, 15 Agustus 2014 | 08:59 WIB
Menikmati Pasar Tradisional Swiss dalam Mal
Suasana Restoran "Marche" di Grand Indonesia. (Foto: Suara.com/Dinda Rachmawati).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada pasar tradisional di dalam mal!

Ya, inilah kesan pertama yang ada dalam pikiran saya saat menyambangi sebuah restoran Swiss bernama Marche di Grand Indonesia, Jakarta Pusat.

Berpeti-peti buah-buahan, dan kios kayu kecil berderet terlihat di dalamnya. Setiap kios men-display beragam buah, sayuran, ikan hingga ayam yang semuanya asli dan masih segar.

Dinding bata yang dibiarkan begitu saja membuat suasana 'pasar' semakin terasa. Beberapa penjual di dalam kios sibuk memasak bahan-bahannya untuk para pembeli yang sudah menunggu.

Restoran berkapasitas 500 kursi itu terlihat berisi oleh beberapa keluarga yang sedang menikmati jajanannya di 'Pasar Marche'.

Jangan Heran, karena menurut Michael Joeng, Marketing Executive Marche, Restoran franchice dari Swiss ini memang sengaja dibuat dengan konsep seperti Pasar Tradisional Swiss.

"Pelanggan di sini bisa berkeliling ke kios-kios makanan yang sudah kami sediakan. Setelah itu mereka bisa memesan, dan menunggu makanannya hingga siap, baru dibawa ke meja makan masing-masing," ujarnya pada suara.com beberapa waktu lalu.

Selain konsepnya yang unik, Marche juga memiliki konsep open kitchen dan self service bagi pelanggan yang datang.

Pelanggan bisa melihat bahan-bahan makanan yang akan dimasak oleh chef adalah bahan makanan segar yang ter-display di depan kios.

"Pelanggan bisa mengambil sendok garpu hingga saus yang mereka inginkan sendiri yang sudah tersedia di masing-masing kios makanan," lanjut Michael.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI