Studi: Pandangan Perempuan Soal Selingkuh Mulai Berubah

Esti Utami Suara.Com
Selasa, 12 Agustus 2014 | 21:18 WIB
Studi: Pandangan Perempuan Soal Selingkuh Mulai Berubah
Ilustrasi selingkuh (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pernahkah Anda menimbang apa yang dipikirkan oleh pasangan Anda soal berselingkuh. Selingkuh adalah tindakan emosional yang dapat melumpuhkan seseorang dan pasangannya. Meski tahu dampaknya, ternyata makin banyak orang yang menerima perilaku ini.

Survei yang dilakukan American National Opinion Research Center pada 2013 menemukan hampir 40persen perempuan di Amerika tak menutup kemungkinan untuk berselingkuh. Ini lebih tinggi dibanding dua dekade lalu.

Namun demikian laki-laki masih lebih banyak melakukan selingkuh dibanding perempuan. Dan jumlahnya tetap konsisten selama 20 tahun terakhir, yakni 21 persen laki-laki di AS pernah berselingkuh. Setelah meninjau hasil ini, para ahli bisa menyimpulkan kesenjangan gender terhadap monogami.

Motif untuk berselingkuh secara luas berspekulasi dan hasil penelitian ini membuatnya menjadi lebih sempit yakni menjadi perempuan yang memiliki pendapatan yang lebih tinggi lebih besar kemungkinan untuk berselingkuh.

Penelitian yang dilakukan Universitas of Washington menemukan bahwa perempuan yang memiliki pendapatan lebih dari 75ribu dolar per tahun satu setengah kali lebih mungkin memiliki seks di luar nikah dibandingkan dengan mereka yang berpenghasilan kurang dari 30ribu dolar.

Menurut Don-David Luterman, Ph.D., seorang psikolog perempuan yang matang jauh lebih mungkin untuk berselingkuh. Alasannya, di usia itu perempuan cenderung mencari arah tentang kehidupan percintaannya dan di mana itu menuju selama tahun-tahun patokan. "Jika dia merasahubungan tidak menuju arah yang dia tuju, ia mungkin mencari orang lain untuk menemukan aspek yang dirasakannya hilang," ujar Luterman.

Alasan lain adalah masalah kepuasan seksual. Seorang perempuan lebih mungkin untuk 'selingkuh' ketika dia tidak terpuaskan secara seksual atau dia merasa tidak mendapatkan afirmasi rasa cinta. Jika dia kurang mendapatkan hal ini, dia mungkin mencari hubungan lain untuk mengkonfirmasi dia masih layak bernafsu. "Seks adalah penting, karena menghasilkan oksitosin yang membuat seseorang bahagia," ujar Luterman.

Lalu bagaimana reaksi perempuan yang mengetahui pasangannya telah berselingkuh? Sangat beragam! Ada beberapa yang bersumpah tidak akan memaafkan pasangannya. Dan sebagian kecil mengaku akan melakukan segala yang mereka bisa untuk memperbaiki hubungan mereka yang telah 'rusak'. Sangat mudah untuk mengatakan Anda akan meminta putus, setelah pasangan terbukti tidak setia. Tapi ketika itu benar-benar terjadi, mereka sulit mengambil keputusan. (askmen.com)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI