Suara.com - Ketika membahas masalah kencan, ada sederet aturan yang harus dipenuhi hingga sasaran yang dituju benar-benar telah masuk jaring. Aturan ini tampaknya menawarkan resep jitu untuk menemukan komitmen dan pasangan hubungan romantis yang sejati.
Tapi dari pengalaman, banyak orang berharap jika memainkan 'permainan' dengan benar maka mereka akan mendapatkan pujaan hatinya sebagai hadiah. Jadi aturan-aturan itu kadang tak selalu membuahkan sebuah hubungan yang didasarkan pada cinta sejati.
Dan mengikuti aturan palsu ketika berkencan selalu dihadapkan pada dua konsekuensi. Yang pertama, memainkan taktik tarik ulur di mana salah satu pihak cenderung merasa ditipu. Konsekuensi lainnya adalah salah satu pihak terus beroperasi di belakang layar sehingga hubungan berakhir dalam sebuah kondisi terkunci di tangan salah satu pihak.
Ada enam aturan berkencan, yang layak dipertimbangkan kembali karena dinilai sudah usang yang akan kita bahas dalam tulisan berseri. Dan kini kita telah tiba pada aturan yang terakhir yaitu "Jangan tunjukkan kegilaan Anda."
Banyak orang yang menemukan bunga cinta bunga baru dilanda kekhawatiran dengan masa lalu mereka. Mereka bersumpah untuk tidak lagi membicarakan tentang disfungsi keluarga mereka, pengobatan jiwa yang mereka jalani atau masalah kejiwaan lainnya.
Tapi pada kenyataannya adalah seseorang yang tidak stabil secara emosional, menderita depresi akut, perubahan suasana hati yang serius atau sering merasa cemas yang berlebihan atau serangan panik, suatu saat tidak akan mampu menutupi apa sebenarnya yang dialaminya. Dia akan tahu bahwa akan lebih baik jika membuka tentang apa yang sebenarnya terjadi dengannya, dan dengan bijaksana mengatakan, "Saya sedang berjuang melawan depresi, tetapi saya telah menemukan terapi yang bermanfaat," atau "Saya pernah dihantui kecemasan dan sekarang berada di tempat yang jauh lebih baik."
Pada akhirnya, seseorang akan menginginkan pasangan yang mengerti dirinya, termasuk masalah emosionalnya. Seseorang yang dapat dipercaya, yang tidak dengan mudah mendepak pasangannya dari daftar, hanya karena dia sedang berjuang dengan kehidupan yang pernah dialaminya.
Menentukan batas akan membuat Anda menjadi nyata, dan selalu ingat untuk tidak mengungkapkan atau melakukan lebih dari apa yang menurut Anda nyaman. Dengan menetapkan batas itu di pikiran, akan membuka kesempatan baginya untuk lebih mengenal Anda tanpa Anda harus mengambil sejumlah kesabaran.
Menilai setiap orang yang Anda 'temui' sebagai individu yang istimewa dan tetap tajam terhubung dengan apa yang Anda rasakan saat berada di hadapannya. Anda perlu seseorang yang padanya Anda dapat mengungkapkan siapa diri Anda yang sebenarnya dan bukan sepotong dari Anda. Jadi Anda sendirilah yang bisa menentukan bagaimana membawa diri secara penuh di hadapan si dia. (Huffington Post)