Suara.com - Bagaimana rasanya jika Anda ingin santap siang atau malam di sebuah restoran yang semua pelayannya menggunakan bahasa isyarat.
Tentu akan menjadi sebuah pengalaman yang sangat berbeda dan cukup menantang, bukan? Karena Anda tertantang untuk berkomunikasi dengan cara berbeda dan sebisa mungkin komunikasi tersebut tidak menimbulkan kesalahpahaman.
Tantangan semacam ini akan Anda alami bila mengunjungi sebuah restoran di Kanada, Signs Restaurant and Bar. Di restoran ini, semua konsumen dilayani dengan bahasa isyarat karena staf restoran tersebut kebanyakan tunarungu.
Ada 35 staf restoran yang menderita gangguan pendengaran. Untuk memudahkan konsumen berkomunikasi dengan pelayannya yang tunarungu itu, pihak manajamen memberikan contekan tanda-tanda yang bisa mereka gunakan untuk memesan makanan.
Dengan pelayanan menggunakan bahasa isyarat, Anjan Manikumar, pemilik Signs Restaurant and Bar berharap, konsumen bisa lebih peduli dan tertarik untuk mempelajari bahasa isyarat yang dijadikan alat komunikasi para tuna rungu.
"Mereka akan menikmati belajar bahasa isyarat dan ini merupakan pengalaman baru untuk para tamu," jelas Manikumar kepada CTV Toronto.
Sekadar diketahuui, sebanyak 5 persen remaja berusia 15 tahun di Kanada menderita beberapa bentuk gangguan pendengaran. Manikumar berharap upayanya tersebut akan membantu para tuna rungu yang kesulitan dalam meraih pekerjaan.
Upaya ini mendapat dukungan dari Pusat Tuli Bob Rumball yang menyebutnya sebagai 'super inspiratif'.
"Atas nama seluruh masyarakat, kita senang melihat upaya yang sangat inspiratif seperti ini," ujar Christine Nelson seperti dilansir dari nydailynews.