Suara.com - Kelebihan berat badan atau obesitas ternyata tidak hanya memicu berbagai penyakit, tetapi juga berdampak negatif pada kehidupan seksual seseorang.
Dampak negatif tersebut dikemukakan oleh Sarah Varney dalam buku terbarunya yang berjudul XL Love.
Dalam bukunya tersebut ia mengemukakan bahwa obsesitas mempengaruhi pengalaman seksual pertama seseorang dan kualitas hubungan dengan lawan jenisnya ketika dewasa.
Kesimpulannya ini didapat setelah Varney melakukan penelitian selama 2,5 tahun.
Sebuah studi 2011 yang disebut dalam buku ini menemukan bahwa gadis-gadis SMA di Amerika Serikat (AS), yang sangat gemuk cenderung kurang berhubungan seks, dan 42 persen mengatakan, mereka telah mengonsumsi obat-obatan atau alkohol pada saat itu.
Konsumsi obat-obatan atau alkohol ini dilakukan lantaran mereka malu dan depresi dengan kondisi fisiknya.
Namun penggunaan obat-obatan dan alkohol ini justru membuat mereka menjadi aktif lebih awal secara seksual, tapi tidak bisa mengontrol dorongan seksualnya dengan baik sehingga berpeluang besar terlibat dalam perilaku seks berisiko bahkan berisiko pula untuk bunuh diri.
Lebih lanjut Varney mengatakan bahwa baik pada perempuan maupun laki-laki, obesitas menimbulkan begitu banyak masalah.
Pada anak laki-laki misalnya, akan kesulitan berhubungan intim lantaran tubuhnya yang sangat besar, sementara ukuran penisnya kecil sehingga sulit mendapatkan kepuasan saat bercinta.
Nasib serupa dialami pula oleh perempuan yang mengalami obesitas. Bagi perempuan, lanjut Varney, memiliki tubuh sangat gemuk bisa menyebabkan kesulitan mencapai orgasme karena penurunan aliran darah ke klitoris.