Riset: 1 dari 5 Pasutri Punya Rahasia yang Bisa Bahayakan Perkawinan

Ririn Indriani Suara.Com
Minggu, 03 Agustus 2014 | 14:37 WIB
Riset: 1 dari 5 Pasutri Punya Rahasia yang Bisa Bahayakan Perkawinan
Ilustrasi. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah riset terkini mengklaim bahwa seperlima pasangan suami istri (pasutri) memiliki rahasia yang bisa menghancurkan perkawinannya.

Menurut riset yang dilakukan oleh sebuah lembaga hukum bernama Slater & Gordon di Inggris, menyebutkan bahwa 25 persen responden pasutri mengaku pernah berbohong tentang sesuatu yang penting kepada pasangannya.

Sementara, sebanyak 42 persen dari responden yang berbohong berpikir bahwa rahasia yang disembunyikannya itu tak akan pernah ketahuan oleh pasangannya.

Sementara sisanya mengaku masih merasa sulit tidur, sering marah dan merasa bersalah karena kebohongan yang dilakukannya itu.

Riset yang melibatkan 2.175 responden tersebut mendata, rahasia yang dijaga para responden bisa berupa masalah perselingkuhan, masalah keuangan, hingga masalah pornografi. Riset ini juga menunjukkan, rata-rata pernikahan bisa menyimpan sekitar enam rahasia.

Meski rata-rata rahasia dalam pernikahan akan terungkap dalam waktu sekitar 10 tahun, seperempat responden mengaku pernah atau punya rahasia yang dijaga dari pasangannya lebih dari 25 tahun.

Amanda McAlister, kepala lembaga Slater & Gordon mengatakan, sering kali ada persepsi di masyarakat, pernikahan berakhir akibat penumpukan hal-hal kecil yang akhirnya membuat pasangan ingin mengakhiri hubungannya.

"Namun, lembaga kami melihat porsi besar pada pernikahan yang berakhir dalam waktu singkat. Hanya dalam hitungan pekan, pernikahan yang tadinya bahagia, mendadak hancur. Ini sering terjadi pada pernikahan yang rahasianya terbongkar oleh pasangannya,” imbuhnya.

McAlister mengatakan bahwa kebohongan yang paling sering terjadi pada pasutri adalah masalah perselingkuhan, berhubungan kembali dengan mantan kekasih, masalah di hubungan lampau yang belum terselesaikan, dan pornografi.

Namun, lanjut dia, tidak sedikit pula yang berbohong soal masalah keuangan, penyalahgunaan obat-obatan, pelanggaran hukum, hingga orientasi seksual.

McAlister mengatakan bahwa sebagian besar responden memilih untuk merahasiakan hal-hal tersebut karena takut pasangannya akan khawatir.

Alasan lain, karena takut pasangannya tidak bisa mengerti bahwa rahasianya itu adalah kesalahan atas keputusan salah yang dilakukan satu kali dan tak akan terulang.

Riset tersebut juga menemukan bahawa nyaris separuh responden mengakui pernah menceritakan rahasianya itu kepada orang lain, dan seperempat dari orang-orang tersebut kerap khawatir orang yang dipercaya itu bisa menceritakannya kepada orang lain.

Akibat rahasia yang dipendamnya itu, sebagian responden pernah mengalami masalah kegugupan hingga menyalahgunakan minuman keras atau lainnya. (Daily Mail)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI