Suara.com - Jadi, Anda merasa sudah menemukan jodoh Anda dan siap untuk hidup bahagia selamanya. Tetapi kemudian, ya Tuhan Anda ternyata memiliki hari-hari terburuk yang penuh dengan konflik dan kesalahpahaman.
Apa sesungguhnya yang terjadi? Apa ada yang salah? Apakah hubungan Anda ini adalah hubungan yang ditakdirkan? Situasi ini lumrah terjadi, karena orang cenderung melihat hubungan mereka hanya dengan satu dari dua cara yang ada.
Ada yang menganggap si dia adalah belahan jiwa, atau melihat hubungan sebagai sebuah proses di mana cinta adalah sebuah perjalanan. Tebak pandangan mana yang akan harus berjuang lebih mengatasi konflik?
Ternyata, sebuah pasangan yang melihat satu sama lain sebagai belahan jiwa, akan melihat konflik sebagai kejutan yang lebih mengerikan. Sebaliknya, pasangan yang menganggap hubungan sebagai perjalanan akan lebih mampu menangani konflik dan melanjutkan hubungan dengan cara yang sehat. Berikut pandangan dua pakar tentang sebuah hubungan.
Belahan jiwa adalah tahapan yang akan dilewati setiap pasangan. Jangan khawatir jika Anda memandang hubungan dengan cara ini. "Setiap orang memiliki mentalitas seperti itu pada awal hubungan" kata Dr Lauren Napolitano, seorang psikolog.
Tapi Anda perlu pindah persneling. Perbedaan penting, menurut Napolitano, adalah berapa banyak kontrol yang Anda percaya Anda miliki dalam hubungan Anda. Jika Anda mengontrol 'nasib', itu artinya Anda menetapkan diri untuk kecewa. Ubah perspektif Anda dan tempatkan diri di kursi pengemudi dari hubungan Anda.
Belahan jiwa tidak seperti yang Anda pikirkan. Konselor keluarga Dr Laurie Moore mengatakan secara tradisional arti dari istilah 'belahan jiwa' berbeda dengan cara kita mengartikannya. Menganggapnya sebagai 'serikat' yang mendalam akan memaksa Anda untuk bekerja keras untuk menghadapi sisi yang tak disukai. Anda mungkin sangat kompatibel dan memiliki koneksi yang kuat; hanya saja ini adalah orang yang akan membawa Anda ke tingkat yang lebih tinggi dari pertumbuhan pribadi Anda.
Hubungan Anda masih langka dan istimewa. Moore tidak percaya ada satu jodoh yang sempurna untuk semua orang. Tapi ia percaya bahwa ada beberapa orang yang merasakan cinta mendalam yang tak bisa dijelaskan. "Ini seperti anugerah, yang bisa diraih tanpa kerja keras," jelasnya.
Ubah perspektif Anda tentang konflik. Ketimbang hanya saling menyesuaikan diri seperti potongan-potongan puzzle, lebih baik memikirkan hubungan sebagai sesuatu yang bisa diciptakan bersama-sama. Moore menambahkan melihat konflik sebagai sebuah pembelajaran dapat menghasilkan perubahan positif.
Jadi, jika Anda dan belahan jiwa Anda merasa menghadapi sebuah halangan, jangan takut. Ini hanya berarti Anda harus mengubah perspektif Anda, menyingsingkan lengan baju dan membangun kolaborasi yang baik untuk menciptakan hubungan yang kuat. (cafemom.com)