Suara.com - Di sebagian wilayah di Nusantara, ketupat biasanya dihidangkan pada 1 Syawal atau tepat pada saat Lebaran. Namun masyarakat di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat punya tradisi lebaran ketupat, yang dirayakan sepekan setelah lebaran.
Orang Jawa menyebut tradisi ini sebagai "Bakda Kupat" sedangkan warga NTB menyebutnya dengan Lebaran Topat. Dan tahun ini, lebaran Topat akan jatuh pada Minggu (4/8/2014) nanti.
Biasanya pada saat lebaran Topat, warga memasak daging sapi, opor ayam dan telur, urap dan lain-lainnya dalam porsi besar. Hidangan ini akan disantap bersama saat mereka berkumpul dengan keluarga.
Mengantisipasi Lebaran Topat ini, Dinas Peternakan Kelautan dan Pertanian (DPKP) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyiapkan 147 ekor sapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kota Mataram. Sapi-sapi itu siap dipotong di rumah potong hewan (RPH) Majeluk, pada H-1 Lebaran Topat yakni hari Minggu (3/8) atau biasa disebut hari 'penampahan' (pemotongan).
"Jumlah itu belum termasuk jumlah sapi yang akan dipotong di kawasan Sekarbela yang merupakan salah satu wilayah yang melakukan pemotongan sendiri di rumah masing-masing," kata Kepala DPKP Kota Mataram, Mutawalli di Mataram, Jumat (1/8/2014) sambil memastikan pasokan daging sapi ini akan mencukupi kebutuhan masyarakat.
Kendati stok mencukupi harga daging sapi, harga daging sapi dipastikan akan naik. Ia mengatakan, tingkat konsumsi daging sapi di masyarakat pada saat lebaran baik lebaran Idul Fitri maupun Lebaran 'Topat" cukup tinggi. Karena daging sapi merupakan menu utama dalam merayakan lebaran. (Antara)