Suara.com - Banyak perempuan yang mengabaikan kesehatan fisik maupun emosionalnya, apalagi kesehatan alat reproduksi atau kesehatan seksualnya. Padahal kesehatan seksual pada perempuan sangat penting jika perempuan ingin memiliki kehidupan seksual yang memuaskan.
Kesehatan seksual memerlukan pendekatan positif terhadap seksualitas, dan pemahaman faktor-faktor tertentu yang membentuk perilaku seksual seseorang.
Perkembangan seksual yang sehat tidak hanya tentang perubahan tubuh tetapi melibatkan perilaku seksual dan kebutuhan perawatan kesehatan. Tak kalah penting adalah membangun kematangan emosi dan citra tubuh yang sehat. Tapi banyak perempuan tak menyadari pentingnya kesehatan seksual mereka dan berbagai masalah yang mungkin timbul karenanya.
Kesehatan seksual meliputi masalah seperti vagina yang kering, alergi seks, kanker payudara dan bahkan menopause. Ada masalah lainnya seperti rendahnya gairah seks (libido) dan disfungsi seksual. Untuk urusan ini Anda tidak perlu merasa malu untuk mencari bantuan. Berikut adalah beberapa fakta kesehatan seksual yang harus diketahui perempuan.
Infeksi jamur vagina
Infeksi jamur bisa dialami setiap perempuan. Jamur ini biasanya hidup dalam jumlah kecil, namun mereka bisa berkembang biak dan dapat menyebabkan kandidiasis. Gejala umum dari infeksi jamur adalah rasa terbakar, nyeri, kemerahan atau pembengkakan pada vagina, vulva dan anus. Kadang-kadang menyebabkan nyeri saat berhubungan seks. Tanda-tanda infeksi jamur bisa seperti bakteri dari infeksi menular seksual (IMS). Tetapi sangat jarang perempuan terinfeksi jamur dari hubungan seks.
Kondom penting untuk mencegah PMS
Kondom mencegah penyakit menular seksual (PMS) seperti HIV dan HPV. Tapi banyak orang yang tidak menggunakan perlindungan ini ketika berhubungan intim. Penting untuk diingat, keputusan untuk melindungi diri sendiri dan kesehatan seksual ada di tangan Anda sepenuhnya. Setiap kontak fisik bisa menyebabkan penularan, dan menggunakan kondom akan membantu mengurangi risiko itu.
Testosteron
Testosteron memainkan peran penting dalam urusan gairah baik pada laki-laki maupun perempuan. Tingkat testosteron pada perempuan yang tertinggi adalah ketika berumur 20-an dan perlahan berkurang seiring dengan bertambahnya usia.
Berkurangnya produksi testosteron kadang dapat menyebabkan hilangnya gairah dan kemampuan untuk mancapai orgasme. Ini karena turunnya tingkat testoteron akan mengurangi sensitivitas vagina dan klitoris. Ahli kesehatan seksual biasanya menyarankan terapi testosteron untuk perempuan yang belum menopause. Terapi testoteron pada perempuan menopause terbukti efektif memulihkan gairah seksual.
Disfungsi seksual perempuan.
Disfungsi seksual adalah fakta kesehatan seksual yang penting bagi perempuan. Tapi banyak perempuan yang tidak memiliki cukup pengetahuan tentang hal ini. Hal ini terjadi ketika seorang perempuan tidak dapat merasakan kepuasan karena mengalami gangguan fisik selama berhubungan intim.
Menurut ahli kesehatan seksual, 43 persen perempuan mengalami disfungsi seksual. Usia mereka berkisar antara 18 hingga 59 tahun. Untuk menyembuhkanya, harus diketahui penyebab disfungsi ini apakah fisik, fisiologis atau psikologis.
Vaginismus
Bagi sebagian perempuan penetrasi adalah hal yang sangat menyakitkan. Ini yang disebut dengan vaginismus. Vaginismus adalah kondisi medis di mana otot-otot vagina enggan melebar, justru akan memperketat sampai titik tertentu di mana perempuan biasanya akan mengalami rasa sakit pada vagina selama hubungan seksual. Hal ini menyebabkan berhubungan intim sebagai sebuah siksaan. Jika hal ini tidak ditangani dapat menjadi masalah serius dengan pasangan.
Alergi seksual
Alergi seksual biasanya dirasakan dengan rasa gatal dan terbakar pada vagina setelah berhubungan seks. Alergi Seks adalah pengalaman perempuan karena beberapa reaksi alergi terhadap air mani. Kondisi ini dapat bervariasi dari pasangan karena beberapa jenis protein yang terlibat dalam cairan mani. Jika gangguan ini tidak diobati dapat menyebabkan anafilaksis.
Inkontinensia urin
Inkontinensia urin adalah keluarnya urin dari kandung kemih. Masalah ini juga dialami kaum Adam. Pada perempuan inkontinensia urin biasa terjadi selama kehamilan, melahirkan, dan menopause. Inkontinensia umum pada perempuan disebut stres inkontinensia urin (SUI). Ini adalah ketika sfingter kandung kemih hanya menghasilkan sejumlah kecil urin di bawah tekanan seperti ketika batuk, tertawa, bersin atau saat melakukan beberapa latihan fisik. Inkontinensia urin bisa dikurangi dengan latihan otot dasar panggul.
Hot Flashes dan menopause
Ada tahap di mana perempuan mencapai akhir kemampuan reproduksinya. Kebanyakan perempuan memasuki masa menopause antara usia 45 sampai 55 tahun. Selama menopause kebanyakan perempuan mengalami perubahan suasana hati, emosi tinggi dan sangat sensitif. Gejala lain yang mungkin termasuk hot flashes, vagina kering, berkurangnya gairah seks dan berkeringat di malam hari. Pengobatan untuk menopause sering memerlukan pendekatan multifaset seperti obat dan praktek perawatan diri. (boldsky.com)