Suara.com - Media sosial kerap dijadikan alat kampanye yang aneh, bahkan bisa disebut tak lazim. Misalnya saja seperti yang terjadi baru-baru ini di media sosial Cina, Weibo.
Para pemudi di negeri tirai bambu itu sedang keranjingan mengunggah "selfie bulu ketiak" mereka ke Weibo. Bukan sekedar selfie, namun lebih merupakan sebuah gerakan. Gerakan itu mereka namakan sebagai "kompetisi gadis yang tidak mencukur bulu ketiak".
Apa yang mereka lakukan merupakan upaya untuk mendorong kaum hawa agar membiarkan bulu-bulu di tubuhnya tumbuh subur. Mereka mengajak pemudi lainnya untuk memotret diri, sambil mengangkat ketiak, dan mengunggahnya ke Weibo.
Sejauh ini, sudah ada ribuan pengguna Weibo yang mengunggah foto selfie ketiak mereka. Memang, tidak ada hadiah bagi siapa yang dinobatkan sebagai juara selfie unik tersebut. Namun, 10 selfie terbaik akan dimasukkan dalam thread diskusi utama di Weibo.
Foto yang diunggah pun beragam. Dari foto gadis-gadis yang memang membiarkan bulu ketiaknya tumbuh panjang, hingga gadis yang mencukur bulu ketiaknya, namun meletakkan rambut panjangnya di ketiak.
Sebagaimana dilansri MSN Cina, kampanye ini terinspirasi dari gerakan "kecantikan alami" yang sedang populer di dunia.
"Bulu ketiak saya adalah kebanggaan saya. Saya selalu yakin bahwa bulu ketiak itu seksi dan saya tidak pernah mencukurnya sepanjang hidup saya... Mengapa lelaki dengan bulu di tubuhnya disebut "jantan" sementara para gadis dipaksa mencukur bulu tubuh? Kami harus mendukung perubahan," kata @Alicey, salah seorang pengguna Weibo.
Tak hanya di Weibo, kampanye serupa juga meramaikan sejumlah situs media sosial lain seperti Tumblr dan Facebook. Di Facebook misalnya, ada kelompok yang menamakan diri "Perempuan Melawan Dandanan yang Tidak Perlu". Kelompok itu dengan cepat meraih popularitas lantaran upayanya menentang norma-norma kecantikan yang didasarkan pada perbedaan jenis kelamin. (Dailylife)