4. Berdansa dengan mayat ala Malagasi.
Di Malagasi, Madagaskar, warga punya kebudayaan yang unik. Satu kali dalam tujuh tahun, mereka menggali tulang-belulang orang yang sudah mati. Mereka mendandani tulang belulang tersebut dan mengusungnya sambil menari-nari mengikuti irama musik.
5. Puasa sampai mati ala Jains, India.
Santhara, demikian nama ritual unik tersebut. Ritual ini dilakukan oleh masyarakat Jains di India. Santhara, atau berpuasa sampai meninggal, dilakukan oleh seseorang yang merasa telah mencapai tujuan hidupnya dan sudah merasa siap menjalani pemurnian roh. Praktik ini dianggap sebagai bunuh diri atau eutanasia.
6. Misteri Peti Bergantung ala Gongxian, Cina.
Beda lagi dengan kebiasaan orang-orang Bo di Gongxian, Cina. Masyarakat di tempat itu sudah selama 400 tahun memakamkan anggota komunitas mereka di tepian tebing bukit. Hanya di atas dua balok kayu tumpuan, mereka meletakkan peti jenazah.
7. Upacara Mane'ne di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
Di Tana Toraja, Sulawesi Selatan ada ritual Mane'ne, yakni pemakaman jenazah di lubang-lubang lereng bukit berbatu. Biasanya upacara pemakaman berlangsung selama berhari-hari hingga berminggu-minggu. Jasad yang dimasukkan ke dalam lubang lereng pun bisa awet selama bertahun-tahun, tanpa proses pembalseman.
8. Endokanibalisme.
Beberapa suku di Australia dan Amerika Selatan konon terbiasa mengkonsumsi jasad orang yang mati. Menurut ahli antropologi Napoleon Chagnon, komunitas Yanomamo yang ada di Amerika Selatan masih suka mengkonsumsi tulang dan abu jenazah setelah dikremasi.